Solar Sulit Didapat, Nelayan Desa Penampi "Nganggur"

Solar Sulit Didapat, Nelayan Desa Penampi
Kapal nelayan Desa Penampi sedang bersandar.(sukardi)

BENGKALIS,RIAUREVIEW.COM—Sejak dua minggu terakhir, masyarakat nelayan di Desa Penampi, Kecamatan Bengkalis kesulitan mendapatkan minyak solar. Jika tersedia pun dalam jumlah sedikit dengan harga Rp 8 ribu sampai Rp 10 ribu perliter. Keluhan tersebut disampaikan Muzikar Yanto kepada media ini, Selasa (12/7/2022).

“Nelayan kami kesulitan mendapatkan minyak Solar. Jika adapun dengan harga mahal, sekalipun harganya masyarakat nelayan tetap membelinya dari pada tidak bisa melaut,”ujar Muzikar Yanto, nelayan desa Penampi ini.

Muzikar juga menuturkan, kondisi hari ini sejak menjelang Idul Adha 1443 Hijriah. Sebanyak kurang lebih 60 motor nelayan di desa tertambat dan nelayan memilih untuk menganggur menangkap ikan.

“Saat ini dua sungai, yang motor nelayan tidak bisa melaut, akibat tidak ada Minyak Solar. Kurang lebih 60 motor nelayan yang menganggur menjaring ikan,”tuturnya lagi.

Diutarakannya, masalah kelangkaan Minyak Solar ini sudah terjadi sebelum Hari Raya Idul Adha, jika pun tersedia harganya mencapai Rp 8 ribu perliter.  Penyebabnya, yang disampaikan toke ikan nelayan pembelian Minyak di SPBU atau APMS dikenakan bayar langsung, dipatok dengan harga satu drum Rp 70 ribu.

Berbeda dengan menggunakan jerigen, dipatok harga Rp 10 ribu. Sehingga toke ikan menaikkan harga yang semula Rp 6.500 perliter menjadi Rp 7- 8 ribu, terkadang sampai Rp 10 ribu perliternya. Sementara harga jual dari agen harga solar senilai Rp 5.150.

“Sebenarnya nelayan pun maklumi ketika toke naikkan harga minyak Solar, pada prinsipnya nelayan itu kalau melaut rata-rata ngutang dulu sama toke,”ujarnya.

Atas kondisi yang terjadi, sambungnya, ia bersama masyarakat nelayan, punya rencana menyampaikan keluhan ini kepada pihak terkait. Sebab, kebutuhan Solar bagi nelayan rata-rata perharinya membutuhkan 15 – 20 liter. Secara terperinci, nelayan tangkap ikan sekali melaut membutuhkan 50 - 60 liter selama empat hari sekali melaut, begitupun Nelayan tangkap Udang butuh 15-20 liter sehari kebutuhan Minyak Solar.

“Semua nelayan di Desa Penampi ini legalitasnya sudah terpenuhi, kelompoknya semua di SK kan oleh Kepala Desa, bahkan ada yang sampai ke Notaris. Semua anggota memiliki kartu nelayan,”terangnya.

Senada diutarakan, Ketua KUB Nelayan Makmur, Gani. Soal minyak Solar ini, Gani mengaku hanya bisa mengakomodir dirinya bersama beberapa anggota. Sementara, untuk nelayan lainnya diluar kelompok itu terkadang tidak mendapatkan minyak Solar.

“Khusus kami di KUB Nelayan Makmur, untuk kebutuhan minyak solar terpenuhi dari toke, hanya saja jumlahnya terbatas dan kadang juga sering putus. Kami juga turut memikirkan hal ini, bagaimana caranya bisa mampu mengakomodir kebutuhan Solar nelayan lainnya,”kata Gani.

Hambali, Ketua KUB Putra Nelayan juga menimpali, jika masalah kebutuhan Solar nelayan di Desa Penampi ini, diharapkan bisa di fasilitasi oleh Dinas Perikanan Bengkalis. Beberapa kali, masyarakat nelayan terkadang tidak dilayani saat membeli Minyak Solar di APMS atau agen di Pulau Bengkalis.

“Belakangan minyak Solar tidak ada. Hilang dari pasaran. Sehingga kami tidak dapat lagi kebutuhan untuk menjaring ikan. Stok kebutuhan Solar ini harapan kami bisa di fasilitasi pemerintah setempat,”ujar Hambali.

Diutarakan Hambali, setiap membeli Minyak Solar nelayan tetap membeli dengan harga jual di agen. Namun, kadang tidak diakomodir dengan alasan, jika kebutuhan Solar itu bukan untuk kapal motor Nelayan di APMS.(ra)


 

 

Berita Lainnya

Index