PEKANBARU, RIAUREVIEW.COM -Program Smart City Madani Pemerintah Kota Pekanbaru sukses menjadi model percontohan nasional. Surat Kementerian Dalam Negeri RI melalui Direktorat Jenderal (Dirjen) Otonomi Daerah yang ditujukan ke pihak Pemko Pekanbaru perihal permohonan audiensi terkait perlunya pihak Kemendagri mendapat masukan dalam penyusunan Peraturan Presiden tentang pengembangan Smart City di Indonesia.
Direktur Evaluasi Kinerja dan Peningkatan Kapasitas Daerah Dirjen Kemendagri, Ir Gunawan MA itu disebutkan antara lain bahwa Kemendagri ingin mengetahui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, khususnya mengenai program Smart Card Madani di Pemko Pekanbaru. Dari surat tersebut pihak Kemendagri meminta audiensi tanggal 22 Maret 2018 di Kantor Pemko Pekanbaru.
Menyikapi hal ini, Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan dan Layanan Informasi dan Komunkasi Publik Dinas Komunikasi Informatika, Stastistik dan Persandian Kota Pekanbaru, Mawardi Zakaria, Sabtu (10/3) mengatakan dengan adanya permintaan audiensi dari pihak Kemendagri tersebut membuktikan bahwa pemerintah pusat sangat terkesan dengan program Smart City Pekanbaru.
Mawardi menambahkan bahwa hal ini membuktikan pula bahwa program Smart City Pemko lebih komprehensif atau lebih lengkap dibanding dengan daerah lain.
Lebih lanjut Mawardi mengulas bahwa ketertarikan pihak Pemerintah Pusat dengan menindaklanjuti untuk audiensi ini tidak terlepas dari adanya gerakan 100 Smart City diselenggarakan Kementerian Kominfo di Jakarta 5 Maret lalu.
Saat itu Plt Kepala Dinas Kominfo, Stastistik dan Persandian Kota Pekanbaru Firmansyah Eka Putra yang juga didampingi Mawardi selaku Kabid Pengelolaan dan Layanan Informasi dan Komunkasi Publik dan Deni Hidayat Kabid e-Goverment dan Teknologi Informasi menjelaskan tentang konsep Smart City yang komprehensif dimiliki Pemko Pekanbaru di depan Assessor nasional.
Atas ekspos tersebut, Assessor nasional mengagumi konsep Smart City Pekanbaru sebagi penjabaran dari visi Wali Kota Pekanbaru dan Wakil Walikota Pekanbaru DR Firdaus MT-Ayat Cahyadi SSi di periode kedua memimpin Kota ini.
"Semoga dengan adanya command center, apapun yang terjadi di Pekanbaru bisa terpantau dari sini. Jadi bisa meminimalisir tindak kejahatan juga, selain memantau kinerja pegawai di lingkungan Pemko Pekanbaru," kata Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Pekanbaru, Ayat Cahyadi.
Ayat menyebutkan, keberadaan Command Center sangat diperlukan oleh Pemko Pekanbaru. Pendirian Command Center atau teknologi berbasis IT oleh Diskominfo Pekanbaru merupakan salah satu upaya percepatan terwujudnya Pekanbaru menuju Smart City Madani.
"Command Center memiliki banyak fungsi, diantaranya bisa memonitor aktivitas Kota Pekanbaru lebih dekat dan akurat. Karena nantinya Command Center terkoneksi dengan CCTV yang tersebar di beberapa wilayah di Kota Pekanbaru," ujarnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Diskominfo Pekanbaru, Firmansyah Eka Putra mengungkapkan pihaknya telah memasang sebanyak 15 titik CCTV yang dapat memantau aktivitas Kota Pekanbaru secara lebih dekat dan akurat di Command Center.
"Melalui CCTV itu kita bisa menghitung berapa mobil yang masuk dan keluar Pekanbaru. Kita juga bisa mengatur kemacetan. Jadi lampu merah itu tidak lagi statis, tapi dinamis," katanya.
Eka menjelaskan, beberapa titik yang terpasang CCTV ini ada di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Simpang IV Mal SKA, Tugu Songket Simpang AKAP Pekanbaru, Simpan IV Garuda Sakti (Simpang Panam), dan beberapa titik lainnya.
"Lebih kurang 24 layar monitor LCD 55 inci sudah dipasang di Command Center dan dilengkapi dengan alat pendukung lainnya. Bahkan, sekarang sudah banyak beberapa Pemerintah Daerah yang melihat langsung keberadaan command center, selain Walikota se-Sumatra kemarin dalam acara Apeksi," ujarnya.
Tidak hanya itu saja, Eka menargetkan selain adanya command center, dinasnya akan memasang 1.000 Closed Circuit Television (CCTv) atau kamera pengintai untuk memantau kondisi di setiap sudut Kota Pekanbaru.
"1.000 CCTv ini target kita dalam lima tahun ke depan," imbuhnya.
CCTv tersebut, terang dia, akan dipasang hingga ke pemukiman warga di tiap-tiap kelurahan se-Kota Pekanbaru. "Target kita ke depan, tiap kelurahan ada 10 CCTv," ujarnya menambahkan.
Untuk tahap awal, pihaknya baru mengusulkan pengadaan 50 unit CCTv sesuai kemampuan keuangan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru.
"Tahun ini baru 50 unit CCTv. CCTv ini tediri dua jenis, pertama analitik untuk menganalisa dan yang kedua jenis biasa yang hanya bisa menampilkan gambar. Yang terbanyak CCTv biasa, karena disesuaikan dengan ketersediaan anggaran," kata Eka lagi.
Titik pemasangan akan dirapatkan terlebih dahulu bersama Polresta, Dinas Perhubungan dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
"Kalau dari kita, target awal (pemasangan, red) di persimpangan dan pusat-pusat keramaian. Namun nanti kita rembukan terlebih dulu dengan instansi terkait," pungkasnya.
Keberadaan Command Center di Pekanbaru memang sudah menarik perhatian beberapa daerah se-Sumatra, termasuk Walikota Tanggerang, Airin Rachmi Diany. Bahkan, dalam kunjungan ke Diskominfo yang dipaparkan Plt Kepala Diskominfo, seluruh Kepala Daerah yang mengikuti Apeksi sangat terkesima dan berulang kali memberikan tepuk tangan atas pencapaian yang telah dilakukan Pemko Pekanbaru.
Di hadapan seluruh Kepala Daerah yang mengikuti Apeksi, Eka mengatakan Command Center yang telah dibangun bisa mempercepat Smart City yang madani sesuai dengan visi-misi Walikota Pekanbaru, Firdaus.
"Jadi dengan begitu aktifitas dalam memantau perkembangan Kota Pekanbaru bisa diketahui melalui CCTV dan bisa dikihat secara jelas dan akurat. Keberadaan command center ini sangat banyak manfaatnya untuk percepatan IT," tegasnya.
Ia menyebutkan, Commad Center ini dilengkapi 24 layar monitor LCD 55 inci dan alat pendukung lainnya. Diharapkan dengan adanya Pekanbaru Command Center ini, percepatan smart city yang madani bisa terwujud di Kota Pekanbaru.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, M Noer juga pernah mengatakan jika inovasi yang dilakukan di Pekanbaru buah kerja keras dari bawahannya baik program Sipadu dan program yang berada di Diskominfo Pekanbaru.
"Apa yang dilakukan oleh Pemko Pekanbaru, semaksimal mungkin diciptakan, bukan dibeli. Jadi program yang kami ciptakan ini salah satu untuk mewujudkan Pekanbaru smart city yang madani," kata M Noer.
Sementara itu, Ketua Apeksi Pusat Airin Rachmi Diany mengaku sangat tertarik dengan berbagai program yang dilakukan oleh Diskominfo Kota Pekanbaru.
"Command Center ini sangat bagus dan sudah layak diterapkan di Pekanbaru. Apalagi untuk mendukung terwujudkan Pekanbaru menjadi Kota Smart City yang madani," kata Airin.
Tidak hanya Airin yang memuji keberadaan Command Center di Pekanbaru, Plt Kadiskominfo Kota Pekanbaru, Firmansyah Eka Putra belum lama ini juga menerima kunjungan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Payakumbuh, Ir. Elvi Jaya beserta rombongan di Ruangan Pekanbaru Command Center Jalan Pepaya.
Di hadapan tamu undangan yang hadir dari Payakumbuh, Eka berharap semoga apa yang sudah ada dan diaksanakan di Pekanbaru dapat menjadi contoh. Dalam kunjungan ini Kominfo Pekanbaru berbagi pengalaman tentang perkembangan Kota Pekanbaru dan memaparkan sistem kerja Pekanbaru Command Center.
"Kami siap membantu Kabupaten/Kota di Indonesia yang ingin sharing tentang inovasi-inovasi perkembangan yang ada di Kota Pekanbaru dan mudah-mudahan perkembangan di Kota Pekanbaru dapat menjadi contoh untuk daerah lainnya. Ini juga adalah motivasi bagi kita untuk lebih baik kedepannya," kata Eka.
Rombongan yang dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Ir. Elvi Jaya, menyampaikan maksud dan tujuan kunjungannya. Adapun maksud dan tujuan dari kunjungan ini ialah untuk mengetahui penggunaan aplikasi Evaluasi Kinerja Anggaran (EKA) dan perkembangan Kota Pekanbaru di bidang IT.
Elvi mengucapkan terima kasih atas sambutan Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian Kota Pekanbaru. Bahkan, ia menyebut sharing ilmu IT ini bisa enjadi motivasi dan dikembangkan di Kota Payakumbuh.
"Kita sangat terkesan dengan perkembangan yang terjadi di Kota Pekanbaru khususnya aplikasi EKA dan akan mencoba aplikasi tersebut serta pelaksanaan Informasi Teknologi (IT) Kota Pekanbaru ke Kota Payakumbuh," pungkasnya.