Ada Upaya PB Porprov X Riau Mencoret 4 Cabor di Porprov X Riau

KONI Bengkalis : Patuhi Rapat Kerja dan Chef De Mission Meeting!

KONI Bengkalis : Patuhi Rapat Kerja dan Chef De Mission Meeting!
Ketua KONI Kabupaten Bengkalis Darma FS (kanan) bersama Ketua KONI Riau Iskandar Husein (kiri) baru-baru ini di Pekanbaru.(sukardi)

BENGKALIS,RIAUREVIEW.COM— Adanya upaya dibatalkannya 4 Cabang Olahraga di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) X Riau di Kabupaten Kuansing pada tanggal 12 November 2022 mendatang, mendapat kritikan dari Ketua KONI Kabupaten Bengkalis Darma Firdaus Sitompul, Minggu (18/9/2022).

Menurut Darma Firdaus, pelaksanaan Porprov X Riau telah ditetapkan berdasarkan rapat kerja (raker) sebanyak 27 cabang olahraga (cabor) yang akan dipertandingkan.  Namun PB Porprov X Riau justru berencana mencoret atau membatalkan 4 cabang olahraga (cabor) diantaranya Renang, panjat tebing, senam dan biliard.

“Apabila keputusan PB Porprov X Riau memcoret atau membatalkan 4 cabang olahraga (cabor) Renang, panjat tebing, senam dan biliard tidak melalui mekanisme rapat kerja KONI Riau tentunya ini mencederai dunia olahraga indonesia,”kata Darma Firdaus Sitompul kepada sejumlah wartawan di Bengkalis.

Dikatakannya, penetapan 27 cabor dipertandingkan pada Porprov X Riau digelar 12 November 2022 mendatang itu melalui rapat kerja. Artinya, rapat kerja tersebut sudah menjadi kesepakatan bersama. Namun, jika sebaliknya PB Porprov X Riau membatalkan 4 cabor dimaksud, tentu menyimpang dari rapat kerja dan Chef de Mission (CdM) Meeting.

“Jika upaya membatalkan PB Porprov X Riau membatalkan atau mencoret 4 cabor untuk dipertandingkan, jelas ini sepihak  tidak sesuai mekanisme rapat kerja dan Chef de Mission (CdM) Meeting, bahkan jelas mencederai dunia olahraga,"kata Darma dengan nada datar.

Ia menambahkan, bicara pembatalan atau coret mencoret 4 cabor, hendaknya PB Porprov X Riau mengikuti aturan yang berlaku, yaitu melalui tahapan rapat kerja KONI Provinsi Riau. Sehingga prosedural dan tidak dianggap bermain-main dalam menetapkan keputusan, sebab apa yang diputuskan berpengaruh kepada masing-masing cabor.

"Penetapan 27 cabang olahraga (cabor) inikan diputuskan melalui rapat kerja. Tentunya jika ada cabor yang dicoret atau batal dipertandingkan tentunya harus melalui tahapan raker KONI Provinsi Riau dan Chef de Mission (CdM) Meeting," tegas pria akrab disapa Ucok ini.

Alasan dicoretnya 4 cabor tersebut juga dinilai tidak mendasar. Dimana permasalahan venue bukanlah alasan mendasar dari dicoretnya 4 cabor dalam mengikuti Porprov Riau di Kuansing.

"Kita ambil contoh saja dari 4 venue yang tidak siap. Kenapa tidak dimasukan FAJI disitu, FAJI venuenya arusnya tidak ada. Dan kabupaten lain tidak memiliki sungai yang ada arus, tetapi dipaksa dipertandingkan. Ini ada apa,"tutur Darma Firdaus.

Dikatakannya lagi, apabila di Kuansing untuk 4 cabor Renang, panjat tebing, senam dan biliard venuenya belum siap atau peralatan kurang memadai, tentunya bisa dicarikan solusinya dengan digeser didaerah atau venue diprovinsi Riau. 

"Hasil raker tetap 27 cabor dipertandingkan. Jangan hanya alasan venue di Kuansing tidak siap menjadi alasan untuk PB Porprov X Riau mencoret atau membatalkan. Hargai hasil keputusan raker dan altet yang dipersiapkan masing masing daerah kabupaten kota yang telah TC dan berlatih serta meluangkan waktunya untuk bisa mengikuti 27 cabor tersebut," tegasnya.

Menurutnya, PB Porprov X Riau sebaiknya melakukan koordinasi ke KONi Provinsi Riau terkait persoalan ini. 

"Tidak ada aturan yang melarang jika venue digeser ke provinsi atau didaerah lain dan itu dibenarkan, jangan dikarenakan Kuansing tidak bisa mengikuti 4 cabor tersebut kemudian membatalkan hasil keputusan raker KONI Riau," ungkapnya.

Seperti diinformasikan sebelumnya, Ketua Harian PB Porprov X Riau, Dedi Sambudy mengatakan 4 cabor bakal dicoret atau batal dipertandingkan. 

"Renang, panjat tebing, senam dan biliard kita batalkan," ungkap Dedi Sambudy disalah satu media. 

Meski keputusan 4 cabor ini batal dipertandingkan belum final. Namun alasan 4 cabor ini batal dipertandingkan, karena terkait kesiapan venue pertandingan. 

"Venue renang kita tidak ada, Pak Bupati tak mau ada pertandingan diselenggarakan di luar Kuansing," katanya.

"Panjat tebing juga begitu. senam, kita tidak punya sarana dan prasarananya. Kemarin sempat ada wacana mau pinjam punya provinsi, tapi setelah kita kaji, bongkar pasang peralatannya akan berisiko terjadi kerusakan,"timpalnya.(ra)

 

Berita Lainnya

Index