Film Karya Mahasiswa FIB Unilak Masuk 10 Finalis Festival Film Riau

Film Karya Mahasiswa FIB Unilak Masuk 10 Finalis Festival Film Riau

PEKANBARU, BEDELAU.COM --Film Karya mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Lancang Kuning Pekanbaru berhasil masuk 10 finalis Festival Film Riau yang diadakan oleh Dinas Pariwisata Riau. Hal ini diketahui setelah diumumkan pada sosial media Dinas Pariwisata pada 16 September lalu.

Dalam pengumuman itu, ada 10 Film yang masuk finalis, satu diantarannya adalah Film dengan judul Tabah yang di sutradarai oleh Eric Febrian mahasiswa FIB. Sembilan Film lainnya yaitu, Film dengan judul Haluan Talontam, Film Roti Jala Sebelah Mata, Film Jung Untuk Bang Asan, Film Dunia di Halaman Belakang, Film Zayana, Film Cerita Dalam Film, dan Film Rohul mencari Rohil, dan Film Renjana Tanahg Surga, dan Film Ikat, dan Flm Judul Tabah dari Teater Matan. 

 Menariknya dalam karya Film Tabah, beberapa mahasiswa Unilak turut terlibat, diantarannya sebagai aktor utama Muhammad Aidil berperan sebagai aktor utama, Jamaludin (Alumni FIB) dan Halimah (Teater Matan). Dalam proses produki juga turut berperan Khairi (alumni FIB) sebagai editor dan kameramen Robi Septiawan (alumni Fib)

Sementara itu aktor utama Film Tabah Muhammad Aidil atau nama panggung Awi merasa bersyukur bisa lolos finalis. "Kami berysukur masuk dalam finalis, kedepannya untuk Dinas Pariwisata Riau bisa memberikan prioritaskan kepada pelatihan Film khususnya dari perguruan tinggi.

" Dari festival film ini peserta juga berperan membantu pariwisata Riau melalui objek lokasi yang diambil. Film Tabah di buat selama empat hari, dengan mengambil lokasi syuting di objek wisata Pekanbaru Rumah Singgak Tuan Kadi, kemudian lampu merah Jalan Ahmad Yani dengan durasi film lebih dari 7 menit." ujar Awi yang meriah juara harapan 1 festival film yang diadakan Dinas Kebudayaan Riau, juara harapan 1.

Sementara itu sutradara film Eric saat dihubungi menyebutkan ide film Tabah menceritakan seseorang ayah (Awi) yang menafkahi keluarga, mereka berasal dari keluarga yang kurang mampu, dan menolak bantuan dari kawan-kawannya. " Dengan semangat juang mereka masih mau berusaha dan menafkahi keluarga. Walaupun baju sekolah anaknya yang lusuh, namun semangat juang mereka tetap berusaha walaupun makan mereka sehari-hari tekatung katung. Ide cerita ini baru tahun ini digarap, dan ini Film ketiga yang sudah saya sutradarai ujar Eric. (Rls)

Berita Lainnya

Index