Kejari Pekanbaru Tahan Notaris Pada Kasus Dugaan Korupsi BNI 46 Pekanbaru

Kejari Pekanbaru Tahan Notaris Pada Kasus Dugaan Korupsi BNI 46 Pekanbaru

PEKANBARU, RIAUREVIEW.COM --Kejaksaan Negeri (Kejari) Pekanbaru akhirnya melakukan penahanan terhadap notaris pada perkara dugaan korupsi kredit fiktif di Bank BNI 46 Pekanbaru bernama Dewi Farni Djafar (57).

Setelah melakukan proses tahap II pelimpahan berkas perkara dan tersangka serta barang bukti dari penyidik Ditreskrimsus Polda Riau kepada Jaksa penuntut umum (JPU), akhirnya Dewi resmi ditahan, Rabu (5/10/2022).

Plt Kepala Kejaksaan Negeri Pekanbaru, Martinus Hasibuan mengatakan, tersangka Dewi dilakukan penahanan di Lapas Perempuan Kelas IIA Pekanbaru selama 20 hari kedepan.

Adapun alasan penahanan yaitu meliputi aspek objektif dan subjektif. Diungkapkan Martinus Hasibuan, kasus tersebut terjadi tahun 2008. Dimana terjadi dugaan korupsi dalam proses pemberian kredit refinancing kepada debitur PT Barito Riau Jaya sebesar Rp23 miliar dan Rp17 miliar.

Dimana peran Dewi pada saat itu diduga orang yang turut membantu dan memuluskan salah satu syarat permohonan kredit maupun pencairan kredit.

Itu atas penambahan plafon kredit investasi refinancing yang diajukan oleh debitur PT BRJ kepada PT BNI Pekanbaru sebesar Rp23 miliar. Perbuatan yang dilakukannya, diduga melawan hukum dengan cara membuat dan menandatangani cover note yang isinya tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya.

Alhasil, Bank BNI mengabulkan permohonan kredit tersebut yang mengakibatkan kerugian keuangan negara sebesar Rp22.650.000.000.

"Segera kami limpahkan ke Pengadilan," katanya, Rabu (5/10/2022) kemarin sore.

Martinus menambahkan, JPU yang akan membuktikan perbuatan tersangka di persidangan nanti, berjumlah 7 orang.

Atas perbuatannya, tersangka Dewi Farni Djafar dijerat dengan Pasal 2 ayat (1) Jo Pasal (3) Jo Pasal 18 Undang-undang (UU) Nomor 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dan ditambah dengan UU Nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, Jo Pasal 56 ayat (1) KUHP.

Diketahui, dalam kasus dugaan rasuah ini, sebanyak 6 tersangka telah dihadapkan ke persidangan dan divonis bersalah.

Mereka yaitu Esron Natitupulu sebagai Direktur Utama PT BRJ, 3 pegawai Bank BNI yakni Atok Yudianto, ABC Manurung, dan Dedi Syahputra, serta 2 orang mantan pimpinan Bank, Mulyawarman dan Ahmad Fauzi.*

 

 

Sumber: riauaktual.com

Berita Lainnya

Index