Cantiknya Jalan Sutomo Malam Hari, 'Malioboronya' Kota Siak

Cantiknya Jalan Sutomo Malam Hari, 'Malioboronya' Kota Siak
Pedestrian Jalan Sutomo, Kabupaten Siak (foto: cakaplah.com)

SIAK,RIAUREVIEW.COM --Masyarakat di Kabupaten Siak dan sekitarnya tak perlu jauh-jauh lagi jika ingin bersantai sambil menikmati suasana malam hari. Sebab saat ini kota Siak, Kabupaten Siak sudah ditata cantik layaknya Malioboro di Yogyakarta.

Ya, lokasinya berada di Jalan Sutomo, Kelurahan Kampung Dalam, Kecamatan Siak yang saat ini dilakukan pelebaran jalan ditambah pedestrian. Sebelumnya hanya satu jalur dan jalanan yang gelap, namun kini disulap menjadi dua jalur dan lampu gemerlap.

Peningkatan Jalan Sutomo itu dibangun pada 2022 ini dan ditargetkan rampung hingga akhir tahun. Ruas jalan yang dibangun sepanjang 1 kilometer dari persimpangan Jalan Raja Kecik sampai ke simpang bundaran Pasar Belantik.

Pedestrian dibangun dengan lebar 3-4 meter, lantai berwarna hitam putih menambah kesan minimalis, dilengkapi dengan jalur pemandu bagi penyandang disabilitas, bangku santai dengan desain khas tempo dulu, lampu dekoratif nan cantik menerangi ketika malam hari serta sarana penunjang lainnya membuat suasana berasa nyaman dan sudah pasti instagramable.

Seperti pada kota-kota modern, pedestrian Sutomo kini jadi tempat asyik buat nongkrong dan sebagai sarana berinteraksi warga dan wisatawan. Apalagi, di sana memang menjadi kawasan sibuk tiap harinya dan kawasan perbelanjaan bagi warga Siak karena semua kebutuhan tersedia di lokasi tersebut mulai dari toko harian, restoran, kafe, pedagang jajanan makanan dan minuman ringan, ritel mini market, perbankan, hotel bahkan bengkel juga ada di deretan itu.

Dessy Rajeni (28) misalnya, seorang warga yang berdomisili di Kecamatan Siak sendiri tak menyangka jalan itu menjadi sebagus seperti sekarang, sebelumnya biasa saja kini tampak lebih berwarna.

"Keluar aura wisatanya, jadi lebih hidup. Biasanya saya lewat sini cuma singgah ke mini market, tapi sekarang bisa nongkrong di sini. Mirip di Malioboro atau kota-kota besar lain lah," cakapnya saat berbincang dengan CAKAPLAH.COM.

Dessy merasa bangga dengan apa yang dibangun pemerintah setempat saat ini, menurutnya semakin banyak spot-spot wisata menjadi daya tarik wisatawan berkunjung ke Siak.

"Makin banyak makin bagus, supaya orang tak hanya kenal Siak dengan wisata sejarah saja, tapi wisata paket lengkap," katanya.

Meskipun pedestrian itu belum tuntas sepenuhnya, tapi sudah mulai terlihat indah dan mungkin pedestrian itu bisa jadi ikon baru kota Istana setelah pemerintah sukses membangun pedestrian Sultan Muzzafar Syah Road pada 2020 lalu.

Wajah kota Siak semakin cantik berkat didandani Bupati Siak, Alfedri. Niatnya semata-mata ingin menjadikan Siak salah satu tujuan wisata yang populer di Riau, bahkan di Pulau Sumatera. Terlihat dari berbagai fasilitas umum dan penunjang wisata lainnya terus dilakukan dan dibangun dengan mengedepankan konsep hijau yang ramah lingkungan.

"Semua yang dilakukan agar bagaimana kita menarik wisatawan berkunjung ke Siak, jadi dari Siak untuk dunia. Sehingga dengan semakin banyak yang datang diharapkan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat. Apalagi kita dihadapkan dengan inflasi global pasca pandemi, menuntut kita lebih inovatif dan produktif," cakapnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman, (PU Tarukim) Kabupaten Siak, Irving Kahar menjelaskan pembangunan pedestrian itu memadukan konsep antara penataan kawasan wisata tengah kota dan jalur hijau dengan karakteristik kota Siak sebagai Kabupaten Hijau (Green District), Kota Pusaka (Heritage City) dan Kota Pintar (Smart City).

Dari sisi kota pusakanya, Dinas PU Tarukim menambah bangku bersantai yang sederhana namun unik, dengan ornamen khas zaman dulu sebanyak 28 unit, diletakkan berjarak sekitar kurang lebih 300 meter tiap bangkunya. Ditambah dengan jejeran lampu hias tiga lengan bergaya klasik sebanyak 26 buah sepanjang pedestrian.

Mengusung konsep kawasan hijaunya, jalur tersebut juga diperindah Dinas PU Tarukim dengan menanam 74 batang pohon Tabebuya, sejenis pohon sakura tropis berwarna merah jambu yang jika sudah tumbuh mekar akan menambah cantik kawasan itu.

Pengerjaan pedestrian Jalan Sutomo oleh Dinas PU Tarukim tahun ini memang belum menganggarkan fasilitas penunjang lokasi wisata seperti tong sampah, kedepan diharapkan ada andil dari pihak swasta melalui Corporate Social Responsibilitynya untuk membuat tong sampah yang bagus di sepanjang pedestrian tersebut.***

 

 

Sumber: cakaplah.com

Berita Lainnya

Index