Dugaan Korupsi Dana BLUD RSUD Bangkinang, Polda Riau Bakal Tetapkan Tersangka Baru

Dugaan Korupsi Dana BLUD RSUD Bangkinang, Polda Riau Bakal Tetapkan Tersangka Baru
RSUD Bangkinang Kabupaten Kampar

PEKANBARU,RIAUREVIEW.COM --Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Riau telah menetapkan Bendahara Pengeluaran Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Bangkinang, ARV alias Nunung sebagai tersangka dugaan korupsi. ARV diduga melakukan penyimpangan dalam penggunaan dana BLUD Tahun Anggaran 2017 dan 2018 sebesar Rp6,4 miliar.

Tidak berhenti sampai ARV. Penyidik masih melakukan pengembangan penyidikan kasus ini, dan dalam waktu dekat bakal menetapkan tersangka baru.

"Kasus ini masih dalam tahap penyidikan oleh penyidik Ditreskrimsus Polda Riau. Tentu ini terus berkembang, pemeriksaan akan terus dilakukan," ujar Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto, Senin (26/12/2022).

Penyimpangan dilakukan tersangka dengan modus membuat pertanggungjawaban fiktif senilai Rp5.470.171.146,64. Lalu, membuat
pertanggungjawaban lebih tinggi dari pengeluaran sebenarnya senilai Rp1.503.226.584,40 dan melakukan kelebihan sebesar Rp1.503.226.584,40
pada pembayaran pihak ketiga senilai Rp18.848.450,00.

Akibat perbuatan itu, timbul kerugian keuangan negara/daerah berdasarkan laporan hasil penghitungan kerugian negara oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI sebesar Rp6.992.246.181,04. Dengan perincian pengeluaran dana yang dilakukan Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran TA 2017
sebesar Rp37.749.183.280,00 dan TA 2018 sebesar Rp32.826.294.426,00.

Atas perbuatannya, tersangka telah ditahan. Dia dijerat dengan dengan Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 3 Undang-undang (UU) Nomor 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dan ditambah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara dan dengan Rp1 miliar.

Direktur Reskrimsus Polda Riau, Kombes Pol Ferry Irawan, mengungkapkan penyidik masih berupaya mengumpulkan alat-alat bukti. Diduga ada pihak lain yang terlibat selain ARV. "Kita masih melakukan verifikasi dan pemeriksaan
lebih lanjut terhadap atasan dari ARVini. Atasan, otomatis ada direktur dan lain-lain sampai tingkat yang lebih tinggi," ungkap Ferry.

Dari pengembangan penyidikan yang dilakukan, kata Kombes Pol Ferry, tidak kemungkinan akan ada penetapan tersangka baru. "Kami akan lakukan penelusuran, kami masih punya waktu. Kemungkinan nanti, besar kemungkinan Insya Allah ada tersangka baru dalam perkembangan kasus ini," pungkas Ferry.

 

 

 

Sumber: cakaplah.com

Berita Lainnya

Index