Rizieq Shihab Belum Pulang ke Indonesia, Ini Alasannya

Rizieq Shihab Belum Pulang ke Indonesia, Ini Alasannya

JAKARTA, RIAUREVIEW.COM -- Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab mengaku belum mau pulang ke Indonesia karena saat ini bukan waktu yang tepat. Menurutnya, jika ia pulang sekarang, bisa memicu perpecahan antarkelompok. Dengan tetap berada di Arab Saudi, Rizieq mengaku bisa tetap berjuang melalui jalur konstitusional.

"Saya pikir kalau kita tidak tepat waktu, nanti bisa terjadi bentrok antardua kelompok anak bangsa ini dan ini bisa mengantarkan kepada pertumpahan darah," kata Rizieq dalam sebuah video berdurasi 13.04 menit, yang didapat oleh CNNIndonesia.com, Senin (28/5).

Menurut dia, saat ini perjuangan Islam melalui langkah konstitusional masih sangat terbuka lebar. Ia tidak ingin kepulangannya justru malah membawa perpecahan bangsa dan merusak perjuangan itu.

"Selama pintu konstitusional masih terbuka kenapa harus ada pertumpahan darah selama pintu dialog dan musyawarah masih terbuka kenapa harus mengorbankan anak bangsa. Jadi jangan sekali-kali berpikir untuk menumpahkan darah memecah belah dari persatuan bangsa kita selama jalan konstitusional masih terbuka lebar," katanya.

Rizieq juga menyatakan kepergiannya ke Arab Saudi merupakan salah satu risiko yang harus ditempuh atas nama perjuangan Islam. Ia mengklaim selama dia berada di Indonesia rentetan ancaman dan teror berada di sekelilingnya dan umatnya.

Misalnya, teror oleh tembakan sniper saat tertidur, kepungan pasukan Brigade Mobil (Brimob) di pesantrennya dengan alasan bagian dari latihan.


Selain itu, kepergiannya ke luar negeri juga sebagai upaya agar umat dijauhkan dari fitnah. Sebelum pergi Rizieq tengah menghadapi beberapa kasus seperti kasus percakapan mesum, penodaan agama dan penghinaan terhadap Pancasila yang sudah dihentikan kasusnya.

Jika ia tunduk dan memenuhi panggilan kepolisian kemudian ditahan di Mako Brimob, dia tidak akan bisa menjawab tudingan-tudingan dan pernyataan-pernyataan yang dilayangkan pemerintah.

"Tapi dengan saya keluar dari Indonesia, saya di sini, apapun pernyataan yang mereka buat saya bisa jawab, saya bisa bantah, saya bisa klarifikasi, saya bisa luruskan, sehingga mereka tidak bisa seenaknya untuk menyebar fitnah dan rekayasa," ujarnya.

Anggota Dewan Penasihat Persaudaraan Alumni (PA) 212 Eggi Sudjana membenarkan video Rizieq tersebut. Menurutnya, video tersebut merupakan video lama.

Ia memperkirakan video tersebut dibuat sekitar Juli 2017, di Mekkah, Arab Saudi, saat sejumlah jamaah umrah menyambangi Rizieq dan meminta informasi kepadanya.

"Iya benar habib cerita begitu, masa habib bohong," kata Eggi saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (28/5).

Berita Lainnya

Index