Kepsek SMPN 10 Tualang Siak Ungkap Penyebab Siswanya Adu Jotos hingga Viral

Kepsek SMPN 10 Tualang Siak Ungkap Penyebab Siswanya Adu Jotos hingga Viral

SIAK,RIAUREVIEW.COM --Ternyata video viral dua orang pelajar adu jotos sepulang sekolah di Siak, Provinsi Riau, telah menjadi atensi banyak pihak.

Kepala SMPN 10 Kecamatan Tualang Mustari Yusuf mengakui siswa yang terekam kamera beradu jotos itu adalah siswanya. Namun kejadian perkelahian yang ditonton dan direkam video terjadi di luar lingkungan sekolah.

"Kejadiannya pada hari Kamis sepulang sekolah, mereka pergi ke luar sekolah mencari tempat dan berkelahi di sana. Kami juga tidak tahu peristiwa itu terjadi," kata Mustari Yusuf, Senin (17/3/2023).

Ia menceritakan kronologinya. Dua orang siswa yang berkelahi merupakan anak kelas 8 dan kelas 9. Siswa yang mengenakan sendal putih adalah anak kelas 8 yang membuat seniornya anak kelas 9 tersungkur setelah dipukulnya.

"Sebelum kejadian keduanya saling ejek mengejek dan mereka mau saling adu otot, sehingga pulang dari sekolah terjadi perkelahian," kata dia.

Ia mengakui dari pihak sekolah sebelumnya tidak mengetahui masalah ini. Setelah videonya viral baru pihaknya merespon kejadian itu. Itupun setelah desakan dari Korwil Dinas Pendidikan Kecamatan Tualang.

"Kami sudah panggil siswa tersebut bersama orang tuanya. Kedua pihak sudah berdamai dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya," kata dia.

Mustari juga mengaku pihaknya memberikan mereka teguran. Pihak keluarga kedua pihak juga sudah dipanggil dan membuat perdamaian.

"Sedangkan yang merekam video siswa kita juga, yang menyebar video masih kita telusuri. Semuanya akan dipanggil," kata dia.

Sebelumnya diberitakan dua orang pelajar SMPN 10 Tualang beradu jotos di hadapan teman-temannya. Jangankan melerai pertikaian, justru temannya mengompori agar terjadi perkelahian.

Satu orang tersungkur karena mendapat dua pukulan telah di arah mulut dan dua tendangan ke bagian kepala. Hal tersebut juga membuat Kepala Disdikbud Siak Mahadar kaget.

"Saya sudah perintahkan Korwil turun ke sekolah yang bersangkutan. Tidak sedap terjadi hal begitu di kabupaten layak anak ini," kata dia.

 

 

Sumber: cakaplah.com

Berita Lainnya

Index