Pembangunan Tol Padang-Pekanbaru Ditunda, Ada Apa?

Pembangunan Tol Padang-Pekanbaru Ditunda, Ada Apa?

JAKARTA, RIAUREVIEW.COM - Pembangunan Jalan Tol Padang Pariaman-Pekanbaru, Riau, tertunda karena adanya penolakan dari warga pemilik lahan yang menilai harga ganti rugi yang ditetapkan pemerintah terlalu rendah.

"Ditunda dulu sementara sambil menunggu negosiasi dengan warga yang lahannya masuk dalam rencana trase pembangunan tol," kata Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit di Padang, Kamis, 31 Mei 2018.

Harga ganti rugi yang ditetapkan pemerintah sebenarnya cukup tinggi dengan rentang Rp 32-286 ribu per meter persegi, bergantung pada segmen masing-masing.

Namun masyarakat pemilik lahan menyangka harga Rp 32 ribu per meter itu merata untuk semua, sehingga muncul reaksi penolakan. Bahkan masyarakat bersepakat meminta penghentian sementara proses pengerjaan jalan tol hingga ada kejelasan.

"Kalau saya lihat, ini ada kesalahpahaman dari masyarakat yang menolak. Perlu sosialisasi lebih agar masyarakat paham ada rentang harga untuk lahan, tidak semuanya dipatok Rp 32 ribu per meter," ucap Nasrul dikutip dari tempo.co.

Penolakan masyarakat tersebut otomatis menyebabkan target penyelesaian Jalan Tol Padang Pariaman-Pekanbaru sepanjang 244 kilometer mundur. Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menargetkan proses pembayaran ganti rugi rampung pada Juli 2018.

Pembangunan Jalan Tol Padang Pariaman-Pekanbaru akan dilakukan dalam tiga tahap hingga tahun 2023. Tahap pertama menghubungkan Padang dengan Sicincin sepanjang 27 kilometer, tahap kedua Bangkinang-Pekanbaru sepanjang 38 km, dan tahap ketiga Sicincin-Bangkinang sepanjang 189 km.

Berita Lainnya

Index