PEKANBARU, RIAUREVIEW.COM -Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Lancang Kuning (Unilak) Pekanbaru, Dr. Mohd Fauzi, M.Hum berhasil lulus seleksi dari mendaftar daring (online) berangkat ke Amerika Serikat untuk mengikuti program Studi Singkat (Short Course).
Dr. Fauzi merupakan satu-satunya orang yang berangkat dari Indonesia. Studi singkat ini diadakan oleh New York University melalui American Embassy yang diselenggarakan dalam program bernama Studi of the U.S. Institute (SUSI).
Rektor Unilak Dr. Hj. Hasnati, S.H., M.H. mengatakan Unilak mengucapkan selamat kepada Fauzi yang telah lulus seleksi untuk studi ke Amerika. Ini prestasi yang sangat membanggakan karena Fauzi termasuk 18 orang terbaik dunia untuk studi di Amerika.
“Apa yang diraih oleh Dr. Fauzi merupakan suatu yang membanggakan dan menggembirakan bagi Unilak. Mudah-mudahan ini menjadi motivasi oleh dosen-dosen lain untuk lebih giat menciptakan prestasi-prestasi yang membanggakan”.
Diketahui Dr. Fauzi berhasil lolos setelah melalui beberapa seleksi untuk mengikuti program studi singkat berbagai bidang dengan mendaftar secara online di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta pada September 2017. Seleksi ini merupakan seleksi terbuka dalam artian setiap dosen di Indonesia dapat mendaftar dan mengikuti seleksi.
Penuturan Fauzi sendiri kepada riaureview.com bahwa ia mendapat informasi mengenai studi singkat yang diselenggarai oleh New York University melalui salah satu Alumni Fakultas Ilmu Budaya Unilak yang bekerja di Kedubes Amerika Serikat di Jakarta. Fauzi langsung mendaftarkan dirinya secara online dengan mengirimkan berkas yang menjadi persyaratan utama. Kemudian berkas persyaratan setiap peserta tersebut langsung dikirim ke Washington untuk diseleksi.
Menurut Dr. Fauzi salah satu persyaratan penting ialah Essay mengenai alasan memilih bidang American Culture dalam program SUSI ini. Dr. Fauzi menjelaskan dalam essaynya bahwa ia ahli dibidang tersebut karena sudah mengajar mata kuliah American Culture selama 10 tahun. Ia juga bercerita bahwa output dari studi singkat ini untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas kurikulum dan kualitas alumni kedepannya.
“Saya sangat ingin mengenalkan dan membanggakan nama Universitas Lancang Kuning di kancah International khususnya di negeri Paman Sam Amerika Serikat tersebut”.
Dr. Fauzi juga menambahkan beberapa tips yaitu pada zaman era teknologi ini kita harus update akan informasi karena ada banyak sekali tawaran studi singkat yang tidak kita ketahui. Selain itu Dr. Fauzi juga mengingatkan untuk selalu mengasah dan melatih bahasa inggris sebagai modal penting untuk mengikuti studi singkat di luar negeri.
Tepat pada tanggal 6 April 2018 surat kelulusan studi singkat tersebut terbit dan langsung dikirimkan kepada Rektor Unilak. Dr. Fauzi akan bertolak menuju Amerika pada 9 Juni 2018 dan akan kembali pada 22 Juli 2018 mendatang.
Sementara itu Wakil Rektor 1 Unilak Dr. Junaidi, M.Hum. yang ditemui saat wawancara mengatakan Unilak terus mendorong dosen untuk studi ke luar negeri. Ini sangat penting untuk mendapatkan pengalaman dan ilmu di luar negeri. Pengalaman dan ilmu yang diperoleh tentu saja dapat dibagikan ke mahasiswa. Sehingga dapat meningkatkan wawasan dari mahasiswa juga dalam dunia International.
“Semakin banyaknya dosen Unilak studi ke luar negeri, membuktikan bahwa kualitas dosen Unilak semakin meningkat” tutup Dr. Junaidi yang tahun lalu juga diberikan kesempatan untuk studi di Eropa.