JAKARTA, RIAUREVIEW.COM -Meskipun Gaza masih bergejolak, namun semangat anak-anak di Palestina untuk menghafal Alquran tak pernah padam. Sebanyak 230 santri di Rumah Tahfizh Daarul Qur'an Gaza telah berhasil menghafal 35 halaman.
Ini sudah tahun kelima Rumah Tahfizh Daarul Qur'an Gaza berdiri di Palestina. Setiap tahunnya puluhan anak-anak Gaza usia 8 sampai 19 tahun menjadi hafizh Alquran dengan menghafal 30 juz sebelum akhirnya diwisuda.
Di bulan Ramadan, semangat anak-anak Gaza untuk menghafal Alquran pun kian meningkat. Mereka tak mau kehilangan kesempatan untuk berlomba-lomba mendapatkan pahala yang berlipat ganda di bulan yang suci nan mulia ini.
Salah satunya adalah Fatimah (18), seorang santri yang telah menghafal 30 juz. Ia mengaku senang belajar dan menghafal di Rumah Tahfizh Daarul Gaza yang dikelola Program Pembibitan Penghafal Alquran (PPPA) Daarul Qur'an tersebut. Sebab tak hanya menghafal, para santri juga mendapat kajian rutin seperti hadits, tafsir quran dan kegiatan ekstra kulikuler lainnya.
"Para pembimbingnya pun menganggap kami seperti anak mereka, saking akrabnya, jika kami sakit para pembimbing bersama paman Abdillah Onim menjengguk kami, jika dalam bebebapa hari kami tidak datang ke Rumah Tahfizh Gaza pasti mereka datang ke rumah kami dan mencari kabar apa penyebab ketidakhadiran kami," ungkap Fatimah, seperti dikutip dalam keterangan tertulis PPPA Daarul Qur'an, Minggu (10/6/2018).
Di samping itu, pegiat kemanusiaan sekaligus Ketua Yayasan Nusantara Palestina Center, Abdillah Onim, menggelar buka puasa bersama para santri yang mayoritas hidup di bawah garis kemiskinan. Acara yang rutin digelar setiap tahun tersebut ia selenggarakan bersama PPPA Daarul Qur'an.
"Perlu diketahui bahwa mayoritas dari santri hidup di bawah garis kemiskinan, ada juga anak yatim di mana orang tuanya wafat korban peperangan," ucap Onim.
Di Tengah Perang, 230 Anak di Palestina Semangat Hafal AlquranFoto: Dok. Daarul Quran
Bang Onim, sapaan akrabnya, mengatakan para santri begitu bahagia bisa berbuka puasa dengan hidangan yang luar biasa. Meski dengan kondisi terbatas.
"Alhamdulillah, tiga lantai penuh dengan santri. Mereka sangat gembira menyantap hidangan buka puasa hadiah dari donatur," ujar Onim yang dilansir detikcom.