PKB: Anggap Saja Kritik Prabowo ke Pemerintah Obat untuk Sehat

PKB: Anggap Saja Kritik Prabowo ke Pemerintah Obat untuk Sehat

JAKARTA, RIAUREVIEW.COM -PKB tak membela atau mendukung kritik Ketum Prabowo Subianto terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo. Sejumlah kritik Prabowo dinilai sebagai obat untuk membantu pemerintah menjadi lebih sehat.

"Saya rasa semua kritik dianggap obat membuat sehat saja, bila obatnya tidak tepat maka dijawab dengan data yang gamblang, dokter pun bila memberi obat harus dengan data cek darah, rontgen dan lain-lain," ujar Wasekjen PKB Daniel Johan yang dilansir detikcom, Rabu (20/6/2018).

Daniel pun meminta pemerintah untuk tidak 'panas' dalam menanggapi kritikan Prabowo. Wakil Ketua Komisi IV DPR itu menilai, lebih baik pemerintah menyodorkan data dari hal-hal yang dikritik eks Danjen Kopassus itu.

"Pemerintah tinggal memaparkan hasil cek darah dan rontgen yang sebenarnya kalau kritik itu tidak tepat," kata Daniel.

"Malah ini menjadi kesempatan agar masyarakat menjadi semakin paham dan ikut cerdas," tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, Prabowo melontarkan kritik mengenai sejumlah hal. Mulai dari sistem ekonomi Indonesia kini yang dinilainya menyimpang, hingga menuding TNI yang lemah.

Prabowo juga menyebut kekayaan Indonesia dikuasai asing. Dia mengaku siap membuka data soal klaim tersebut.

"Pelabuhan yang begitu vital, pelabuhan udara yang begitu vital, yang merupakan jalur bernafas sebuah bangsa, banyak sekarang sudah dikendalikan oleh bangsa asing. Saudara-saudara, sumber-sumber ekonomi kita juga sudah lepas kendali dari penguasaan negara dan bangsa Indonesia," ucap Prabowo.

Indonesia disebut sedang dalam keadaan 'state capture', suatu keadaan negara yang dikuasai pejabat, pihak swasta, dan pihak asing. Kondisi inilah yang membuat Tentara Nasional Indonesia (TNI) sekarang lemah.

"Saudara-saudara, kondisi inilah yang membuat bangsa Indonesia menjadi lemah. Tentara kita lemah, Angkatan Udara kita lemah, Angkatan Laut kita lemah, kekayaan kita diambil. Dan dengan demikian kita merasa kondisi ekonomi kita semakin memprihatinkan, semakin menyusahkan kehidupan rakyat," kata dia.
 

Berita Lainnya

Index