Menhub Tepis Tuduhan Prabowo LRT Di-Mark Up

Menhub Tepis Tuduhan Prabowo LRT Di-Mark Up

JAKARTA, RIAUREVIEW.COM -Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menepis tuduhan Prabowo Subianto soal anggaran pembangunan LRT di Indonesia di-mark up alias digelembungkan. Pengelolaan APBN ditegaskan Menhub dilakukan hati-hati. 

"Kita itu sangat berhati-hati mengelola dana APBN. Oleh karena itu kita melibatkan banyak konsultan, terutama international, kita harapkan sangat governance. Kita melibatkan instansi-instansi yang berwenang. Menurut hemat saya, sinyalir (mark up) itu tidak benar," kata Budi Karya yang dilansir detikcom, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Sabtu (23/6/2018).

Budi juga membantah proyek LRT kemahalan. Prabowo sebelumnya menyebut proyek LRT Palembang menelan dana Rp 12,5 triliun untuk panjang rel 24 kilometer. Prabowo menjelaskan harga per kilometer USD 40 juta/kilometer yang menurutnya kemahalan.

"Saya tidak tahu persis ya kalau nggak salah ada pengurangan 10% dari penawaran kontraktor, setelah itu dievaluasi oleh konsultan dari international," sambung Budi.

"Seperti dilaporkan, setelah dikomparasi, dibanding Malaysia dan Thailand,(biaya LRT) kita lebih rendah 5-10%," tegas dia.

Berita Lainnya

Index