Diduga karena Suaminya Maju Pilkada 2024, Istri Wabup Pelalawan Dimutasi Jadi Staf Ahli

Diduga karena Suaminya Maju Pilkada 2024, Istri Wabup Pelalawan Dimutasi Jadi Staf Ahli
Nazaruddin (kiri), Zukri Misran (kanan) foto: goriau.com

BEDELAU.COM --Melansir pemberitaan goriau ada rumor keretakan hubungan Bupati Pelalawan Riau, Zukri Misran dengan Wakil Bupati Nasaruddin semakin menguat jelang Pilkada 2024.

Dampaknya, Bupati Pelalawan Zukri memutasi Prima Merdekawati, istri Wakil Bupati Nasaruddin menjadi Staf Ahli Bidang Ekonomi Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia di Pemkab Pelalawan.

Prima Merdekawati awalnya menjabat sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Pelalawan.

Sebelum istrinya dimutasi, Wakil Bupati Nasaruddin sempat mendaftar ke bursa penjaringan Calon Bupati Pelalawan yang dibuka PKS pada Kamis (7/3/2024).

Seolah tak ingin ketinggalan, Zukri pun menyusul Nasaruddin mendaftar di penjaringan bursa Cabup di Pilkada Pelalawan 2024 pada Selasa (19/3/2024).

Sebelum keretakan kedua pimpinan daerah Pelalawan itu terlihat publik, hubungan keduanya sempat dirumorkan retak sejak jauh-jauh hari.

Mengenai alasan sang istri mundur dari jabatan staf ahli, Nasarudin berpendapat jika Prima Merdekawati tidak mau apabila pimpinannya, bupati dan Sekda, sudah tidak nyaman lagi jika ia tetap berada di dalam struktur OPD.

"Selama ini Dinas Pemberdayaan banyak dapat penghargaan. Terkait hal ini, pak bupati yang harus ditanyakan apa alasannya dipindah ke staf ahli," kata Nasarudin.

Prima Merdekawati mengikuti pelantikan bersama 56 pejabat struktural dan fungsional lainnya, Kamis (21/3/2024) lalu.

Pesan WA yang beredar diduga adalah pesan dari Prima Merdekawati yang dikirimkan ke Bupati Zukri, sesaat setelah pelantikan dan pengambilan sumpah pejabat selesai dipimpin oleh Penjabat Sekdakab Pelalawan, H Abdul Karim.

Dalam pesan WA yang diperoleh Tribunpekanbaru.com  yang  dikutip media ini,  Prima Merdekawati terlebih dahulu mengucapkan salam dan terimakasih kepada pak bupati atas review terhadap dirinya, terkait kinerja dan disiplin selama menjadi Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ketika menjalani uji kompetensi yang diselenggarakan Panitia Seleksi (Pansel) beberapa waktu lalu.

"Atas jabatan baru yang direkomendasikan dan ditetapkan terhadap saya, mungkin saya tidak mampu mengembannya. Dengan ini saya mengambil keputusan untuk mengundurkan diri," demikian bunyi sebagian isi pesan WA tersebut.

"Terimakasih atas penilaian Bapak dan Tim terhadap saya. Semoga Allah membalas kita semua sesuai perbuatan kita. Wallahualam Wassalam," sambungnya mengakhiri pesan tersebut.

Seperti diketahui, Nasaruddin merupakan politisi Golkar yang bersaing ketat dengan PDIP pada Pileg 2024. ***

 

 

 

Sumber: goriau.com

Berita Lainnya

Index