Pulangkan Makam Diponegoro dan Imam Bonjol, Begini keinginan Prabowo

Pulangkan Makam Diponegoro dan Imam Bonjol, Begini keinginan Prabowo
Ilustrasi Internet

JAKARTA,RIAUREVIEW.COM -- Ketum Gerindra Prabowo Subianto memiliki keinginan untuk membalikkan apa yang telah dilakukan para penjajah di tanah air. Salah satunya memulangkan pahlawan Pangeran Diponegoro dan Imam Bonjol ke tanah kelahiran mereka. 

Prabowo mengatakan, sejak dia masih muda, dia gelisah dengan perlakuan maupun sisa-sisa perlakuan penjajah kepada rakyat Indonesia. Di suatu kolam renang yang ada di Manggarai pada tahun 1978, Prabowo menemukan adanya pahatan larangan kepada penduduk lokal untuk memasuki gedung itu.

"Silakan tanya dokumentasi gedung-gedung. Kita yang punya negara nggak boleh masuk," ujar Prabowo dalam halalbihalal yang digelar di aula Ir Soekarno di UBK, Jalan Kimia, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (29/6/2018).

Karena kegelisahannya itu, Prabowo ingin membuat perubahan. Dia pun mengungkap angan-angannya untuk memindahkan makan Diponegoro ke daerah asal mereka.

"Saya Ingin mengusulkan kepada Pak Amien Rais dan tokoh-tokoh, bahwa kita harus berjuang antara lain, saya ingin sebetulnya mengembalikan, makamnya Pangeran Diponegoro ke rumahnya di Yogya. Kita tahu arwahnya nggak di situ lagi, ini hanya simbol bahwa bangsa asing pernah menangkap, menjajah, perang lawan kita, pemimpin kita dibuang dan matinya pun dia enggak boleh ke rumah. Ke keluarganya," kata Prabowo.

Untuk diketahui, Pangeran Diponegoro atau yang bernama lengkap Bendara Pangeran Harya Dipanegara merupakan salah seorang pahlawan nasional yang memimpin peran melawan Belanda. Perang yang berlangsung dari tahun (1825-1830 )itu kemudian dikenal dengan nama Perang Diponegoro. Karena siasat Belanda yang licik, Diponegoro diperdaya dan ditawan. Dia kemudian diasingkan ke Manado dan kemudian meninggal di Makassar pada 1855.

Kembali Prabowo, mantan Danjen Kopassus ini juga memiliki keinginan yang sama untuk Tuanku Imam Bonjol, pahlawan kelahiran Pasamanan, Sumbar. Imam Bonjol merupakan Pahlawan Nasional yang memimpin perang Padri (1803-1838). Imam Bonjol meninggal dunia pada umur 92 tahun di tahun 1864 di Pineleng, Minahasa, Sulawesi Utara.

"Demikian juga di Sulut juga ada. Imam bonjol, tuanku Imam Bonjol. Saya kira harus dikembalikan ke kampung halaman. Kyai Maja juga di Sulut. Harus kita kembalikan sebaga simbol bahwa ketidakadilan harus kita perbaiki. Walaupun terlambat beratus tahun, itu hak keluarganya," jelas Prabowo.

"Karena saya tiap kali lewat situ, ziarah, perkembangan zaman makam diponegoro di tengah pasar. Tetap bagus tapi kurang heroik. Harus menghormati bangsa kita. Bung Karno bilang bangsa besar bangsa yang hormati pahlawan-pahlawannya. Kalau bukan kita siapa lagi yang hormati," sambung Prabowo. Sumbet: DetikNews (fjp/nkn)

Berita Lainnya

Index