Limbah Pengeboran Sumur Minyak PT PHR Cemari Kebun Sawit Warga Sedinginan, Rohil

Limbah Pengeboran Sumur Minyak PT PHR Cemari Kebun Sawit Warga Sedinginan, Rohil
Limbah PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) diduga mencemarkan lingkungan masyarakat/foto: riauterkini.com

RIAUREVIEW.COM --Limbah PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) diduga mencemarkan lingkungan masyarakat. Kali ini limbah pemboran PT PHR yang dikerjakan oleh mitra nya PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) meluap ke kebun warga Kelurahan Sedinginan Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rohil , Senin (1/7/24). 

Akibat meluapnya limbah pemboran PT PHR yang dikerjakan oleh PT PDSI tersebut membuat kebun warga sekitar terkena dampak. Puluhan pokok sawit yang baru berumur 2 tahun kebanjiran limbah dan dikhawatirkan akan mati. 

Dari pantauan awak media di lokasi, terlihat limbah pemboran PT PDSI mencemari lingkungan sekitar. Limbah cair yang berbentuk hitam tersebut mengalir terbawa arus ke kebun warga. Rumput dan ikan mati diduga terindikasi oleh limbah. Sementara airnya panas dan berminyak saat di cucikan tangan. Kuat dugaan limbah tersebut sengaja dibuang oleh PT PDSI, karena terlihat ada galian atau parit pembuangan yang sengaja di gali. 
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Sedinginan Abdul Rahman, meminta perusahaan PT PHR dan PT PDSI untuk bertanggungjawab atas pencemaran lingkungan yang yang terjadi di kelurahan sedinginan tersebut.

"Ya, kita meminta perusahaan PT PHR dan PT PDSI untuk bertanggungjawab atas tercemarnya lingkungan kami, akibat kelalaian perusahaan tersebut hingga berdampak buruk bagi lingkungan kami. Selain meminta pertanggung jawaban, kita juga meminta PT PHR memberi teguran keras terhadap mitra kerjanya PT PDSI yang melakukan pemboran, jangan asal asalan membuang limbah ke lingkungan. Kita minta lakukan pembersihan secepat terhadap lingkungan yang terdampak. Kita takut limbah tersebut mengalir ke sungai sehingga menimbulkan dampak yang lebih buruk.

"Kita tahu, perusahaan PDSI telah beroperasi di Sedinginan satu tahun lebih. Namun dampak kehadiran perusahan PDSI di tengah masyarakat tidak berdampak positif bagi masyarakat. Yang ada hanya meninggalkan luka, bagi masyarakat yang kebunnya terdampak pencemaran.

Bersyukur kita, pihak kelurahan, camat dan DLH Rokan Hilir mau turun langsung ke lokasi untuk melihat kebun warga yang terkena limbah," ungkap Rahman.

img src="berita/1720066291-picsay.jpg" width="100%"> "Kami dari pemerintah Kelurahan Sedinginan, sangat menyayangi atas tindakan perusahaan PDSI yang tidak mau melapor saat masuk ke wilayah kami. Sampai saat ini tidak ada perusahan PDSI melaporkan ke kami. Nah, sekarang ada masalah yang susah nya kami juga dari pemerintah.Apa lah salah, perusahaan PDSI saat mau masuk ke wilayah kami melapor, sehingga kami tahu bahwa mereka lakukan pekerjaan. Itu saja sudah lah," kata lurah Sedinginan Marza Hendra Widarta saat dilokasi, Rabu (3/7/24) sore.

"Malam tadi kami mendapat laporan dari masyarakat, bahwa ada limbah PHR mencemari lingkungan. Mendapat laporan tersebut, saya bersama tim DLH Rohil turun langsung ke lapangan untuk memastikan apakah itu limbah atau tidak. Nanti kita ambil sampel nya, kita bawa ke laboratorium Pekanbaru untuk memastikan nya. Insya allah dalam waktu 14 hari ke depan hasil nya sudah diketahui," ucap Carlos Roshan selaku Kabid Penataan dan Pengaduan dari DLH Rohil. 

Sementara itu, pihak PHR yang turut cek lokasi, Ronel Raders Sitompul meenolak memberi keterangan. "Saya tidak bisa memberikan keterangan. Hal ini bukan wewenang saya, silakan konfirmasi langsung dengan buk Rinta selaku humas PHR, imbuhnya.*

 

 

 

Sumber: riauterkini.com

Berita Lainnya

Index