RIAUREVIEW.COM --Proyek Tol Trans Sumatera seksi Lingkar Pekanbaru yang dikerjakan PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) di Jalan Damai Palas, Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru, memakan korban.
Informasi yang dirangkum, sejauh ini dikabarkan sudah 4 warga sekitar mengalami kecelakaan di areal operasional perusahaan plat merah tersebut.
Kondisi ini terjadi diduga akibat akibat minimnya rambu-rambu peringatan di jalan masuk proyek tersebut.
Salah satu warga yang menjadi korban adalah Manta Sirait (57) seorang ibu rumah tangga. Ia terjatuh dari sepeda motornya akibat mobil yang tiba-tiba keluar dari lokasi proyek.
"Ketika itu spontan motor saya rem mendadak, kalau tidak, mungkin saya sudah mati dihantam mobil. Tapi akibatnya saya terjatuh dari motor, lutut saya bergeser dan tulang saya retak,” katanya kepada GoRiau.com, saat disambangi di ruang perawatan Rumah Sakit (RS) Santa Maria Pekanbaru.
Parahnya lagi, setelah ia terjatuh, si sopir sama sekali tidak berupaya menolongnya dan malah pergi begitu saja. Padahal, sopir itu jelas-jelas mengetahui kecelakaan itu.
“Yang nolong anak saya, setelah mendapat telepon dari saya,” ucapnya sambil merintih menahan sakit.
Menurut Manta, jika kendaraan dari arah selatan itu membunyikan klakson sebelum melaju ke aspal, kemungkinan kecelakaan bisa dihindari. Hal ini diperparah dengan lokasi proyek yang tertutup seng hingga tak terlihat pengguna jalan.
Suami korban, Arifin, yang setia mendampingi Manta selama perawatan menceritakan, PT HKI melalui Humas Umum, Idat sebelumnya berjanji akan bertanggungjawab terhadap insiden tersebut. Namun saat ini, yang bersangkutan justru terkesan buang badan. Ia malah mengirim nomor vendor mereka kepada wartawan.
Menurutnya, janji itu disampaikan Idat saat mendatangi rumahnya setelah kecelakaan itu terjadi. Ketika itu, RW setempat juga ikut hadir.
Di hadapan mereka, Idat saat itu mengaku belum mengetahui siapa sopir yang mengakibatkan korban mengalami kecelakaan tersebut. Namun setelah ia lacak melalui karyawannya di lapangan, akhirnya diketahui bahwa pengemudinya adalah vendor PT HKI.
"Idat yang tengah berada di rumah saya, langsung menghubungi pihak vendor dan berkomunikasi langsung dengan sopir. Lalu sopir itu mengaku dia salah karena buru-buru," jelas Arifin.
Namun ketika Arifin meminta nama pengemudi mobil yang mencelakai istrinya tersebut, Idat enggan memberitahu.
"Yang pasti kata Idat, PT HKI bertanggungjawab sepenuhnya hingga kondisi korban pulih seperti sedia kala," ujarnya.
Anehnya, ketika korban sudah dibawa ke RS Santa Maria dan diinfokan kepadanya, Idat malah tidak merespon lagi.
Idat saat dihubungi GoRiau.com, membantah pihaknya lepas tanggung jawab. Menurutnya, ia telah menghubungi vendor yakni PT HK Sis yang merupakan tempat sopir itu bekerja.
“Tugas saya hanya memfasilitasi korban dengan perusahaan tempat sopir itu bekerja. Saya berikan nomor handphonenya kepala PT HK Sis ke suami korban, Arifin," jelasnya. ***
Sumbwr: Goriau.com