RIAUREVIEW.COM --Setelah empat hari dilakukan pencarian, seorang nelayan yang hilang diterkam buaya ketika mencari siput di Sungai Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Tanah Merah/ kabupaten Indragiri hilir, provinsi Riau. Akhirnya di temukan dalam kondisi sudah meninggal dunia.
Dimana jasad korban yang diketahui bernama Andika (21 tahun) ini, ditemukan sudah membengkak dan tidak utuh lagi, yang mana bagian pinggang ke bawah hanya tinggal tulang diduga habis habis di lahap buaya.
Menurut keterangan Kapolres Inhil AKBP AKBP Budi Setiawan melalui Kapolsek Tanah Merah Iptu Edi Saputra mengatakan bahwa jasat korban ditemukan pada Kamis Pagi (19/9/2024) sekira pukul 07.00 Wib oleh salah seorang nelayan ketika mencari kayu.
"Jasad korban ini, ketika ditemukan dalam keadaan mengapung di tengah Parit Podek oleh salah seorang nelayan bernama Ramli ketika ia menaik pompong mencari kayu. Atas penemuan tersebut langsung dilaporkan kepada warga Desa Tanjung Pasir untuk melihat ke lokasi " terangnya
Kemudian setelah mendapat laporan itu, Masyarakat bersama Personil Polsek Tanah Merah dan Koramil 02 Tanah Merah langsung menuju lokasi untuk mengecek keberadaan mayat korban tersebut.
"Setelah kita sampai di lokasi, pihak keluarga korban membenarkan bahwa jasad yang ditemukan itu adalah jasad korban Andika, dimana jasadnya ketika temukan sudah dalam keadaan tidak utuh dan hanya ditemukan bagian perut hingga kepala, sedangkan bagian perut hingga kaki sudah tidak ditemukan. " jelas Kapolsek.
Selanjutnya, jasad korban dibawa kerumah orang tua untuk dikebumikan. " Insya Allah mayat korban akan dikebumikan setelah sholat Dzuhur dan pihak keluarga menolak untuk dilakukan Visum et revertum " tambah Kapolsek Tanah Merah.
Sementara ditempat yang sama, Kepala Desa Sungai Rumah Ambrun mengharapkan dengan adanya kejadian ini, Pemerintah Daerah bisa menanggapi serius permasalahannya. Karna tidak sedikit masyarakat yang sudah jadi korban akibat keganasan predator tersebut.
"Atas nama Pemerintah Desa kami berharap Pemerintah bisa mencarikan solusi untuk permasalahan ini, agar ada tindak lanjut untuk buaya yang sudah over kapasitas di desa kami, Apakah melalui penangkaran dan lain-lainnya. Karna kalau dibiarkan makin banyak nanti korbannya" harapnya.**
Sumber: Riauterkini.com