Perayaan HUT Kabupaten Siak Tak Dirasakan Masyarakat Kecil, Terkesan Hanya untuk Pejabat

Perayaan HUT Kabupaten Siak Tak Dirasakan Masyarakat Kecil, Terkesan Hanya untuk Pejabat
Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Siak (foto: cakaplah.com)

RIAUREVIEW.COM --Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Siak yang jatuh pada 12 Oktober setiap tahunnya tidak dirasakan oleh masyarakat kalangan menengah ke bawah yang tinggal di wilayah kecamatan-kecamatan jauh dari ibu kota.

Bahkan banyak masyarakat yang tidak tahu kapan hari jadi Kabupaten Siak ini, padahal sudah memasuki usia perak (Silver Anniversary) 25 tahun sejak berdiri pada 1999, setelah pemekaran dari Kabupaten Bengkalis.

Masyarakat tidak merasakan kegembiraan perayaan HUT tersebut. Banyak warga melaporkan kondisi ini kepada Calon Bupati Siak nomor urut 1, Irving Kahar Arifin, di sela-sela pertemuannya dengan masyarakat dalam kampanye dialogis di beberapa kampung di Kecamatan Kandis, Kerinci Kanan, Sabak Auh, Minas, Lubuk Dalam, dan Koto Gasib.

Masyarakat merasa perayaan HUT Kabupaten Siak hanya dinikmati oleh masyarakat ibu kota kabupaten dan kalangan tertentu seperti pemerintah, ASN, dan elit politik jaringan petahana saja.

Keluh kesah itu diungkapkan Agus, warga Kerinci Kanan, yang mengaku justru tidak tahu kapan HUT Siak. Padahal, dia sudah berdomisili di Kerinci Kanan sebelum Siak menjadi kabupaten.

"Saya tidak tahu, Pak. Seumur-umur tinggal di sini, tidak ada perayaan ulang tahun kabupaten yang saya dengar. Saya masuk ke Siak ini sejak tahun 1990 sebagai warga transmigrasi," kata Agus usai mengikuti kampanye dialogis Cabup Irving di Kerinci Kanan, Kamis (10/10/2024).

Keluhan serupa juga datang dari warga Kecamatan Kandis, Vivid Sirait. Ia mengaku tidak pernah ikut merayakan HUT Kabupaten Siak selama ini. Dia lahir dan besar di Kecamatan Kandis, namun untuk ikut merasakan kegembiraan perayaan HUT Siak, dia harus berpikir ulang karena acara selalu diadakan di Kecamatan Siak, yang jaraknya lebih dari 3 jam perjalanan dari Kandis.

"Itu cuma untuk orang di Siak saja, Bang. Kami ini tidak pernah terlibat. Yang buat itu cuma untuk pejabat saja," katanya.

Helmi, warga Koto Gasib, juga merasakan hal yang sama. Dia menilai kegiatan seremonial tersebut tidak menyentuh masyarakat kalangan bawah dan hanya terkesan diperuntukkan bagi kalangan elit politik dan pejabat di Siak.

"Seharusnya HUT Kabupaten Siak adalah hari di mana masyarakat semua benar-benar merasakan kegembiraan, sama seperti HUT RI, semua bisa merasakannya," ujarnya.

Atas banyaknya keluhan masyarakat di berbagai kecamatan, Cabup Siak Irving Kahar menyayangkan bahwa gema dan gaung HUT Siak tidak sampai ke seluruh lapisan masyarakat bawah.

"Jika diberi amanah sebagai Bupati Siak, saya memastikan kondisi ini tidak akan terjadi tahun depan. Kita akan melibatkan masyarakat dari semua kalangan dan tingkatan, hingga ke RT dan RW, agar semua merasakan kebahagiaan setiap HUT Kabupaten Siak," kata Irving, Jumat (11/10/2024).

Perayaan HUT Siak secara rutin dilaksanakan bersamaan dengan Festival Siak Bermadah (FSB) yang sudah lebih dari 20 kali digelar. Acara ini diisi dengan penampilan seni budaya dari berbagai daerah, baik dari dalam maupun luar Riau.

Namun, tidak ada kurasi peserta yang tampil sehingga terlihat ada perbedaan kualitas penampilan. Selain itu, pembukaan dan penutupan acara sering kali mengundang artis atau penyanyi yang tidak memiliki keterikatan dengan Siak, baik secara sosial maupun budaya.

Kegiatan lain seperti bazar UMKM juga banyak dikeluhkan pedagang karena hanya diisi oleh lembaga pemerintah daerah atau pihak yang memiliki relasi. Warga juga mengeluhkan biaya parkir mobil yang dipatok Rp10 ribu.

 

 

 

Sumber: cakaplah.com

Berita Lainnya

Index