SELATPANJANG, RIAUREVIEW.COM--Sampah berserakan di Jalan Revolusi Selatpanjang Kota Kecamatan Tebingtinggi Kabupaten Kepulauan Meranti tepatnya bersebelahan kantor DPC Partai Demokrat. Sampah tersebut diduga berasal dari rumah masyarakat yang dibuang dijalan Revolusi tersebut.
Seorang masyarakat yang tinggal di sekitaran jalan revolusi menyampaikan, sangat menyayangkan hal tersebut. Pasalnya saat ini baru beberapa hari kita melaksanakan Hari Raya Idul Fitri dan sebelumnya sudah diberikan himbauan agar masyarakat tidak membuang sampah di sini (jalan revolusi) tapi hari ini Senin (07/04/2025) malah sampahnya bermunculan kembali.
Kondisi saat ini kan masih hari libur atau masih dalam suasana hari raya idul fitri. Seharusnya ada tindakan dari dinas terkait, agar masyarakat tidak membuang sampah di sini lagi dan sampah yang ada jangan dibiarkan lama-lama karena nanti malah menimbulkan bau tak sedap (busuk) apa lagi sampah yang berasal dari sisa-sisa makanan akan cepat membusuknya
Selain minimnya petugas pengangkut sampah yang melaksanakan tugasnya apa lagi dengan suasana pada saat ini tentunya petugas masih berhari raya. Saya juga sangat menyayangkan kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya pada hal sudah diberikan himbauan agar tidak membuang sampah tapi masih juga tetap membuang sampah ditempat yang sudah dilarang bahkan sudah diawasi CCTV sehingga pada hari ini sudah menjadi tumpukan sampah di jalan revolusi ini.
Meski tumpukan sampah tidak menggunung, namun sampah yang berserakan tersebut nampak tidak elok untuk dilihat, tumpukan sampah yang berserakan sudah mulai menimbulkan bau yang tidak sedap.
Atas nama masyarakat Jalan Revolusi saya berharap kepada masyarakat yang tinggal disini mohon menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan buanglah sampah pada tempatnya." Pesan salah seorang masyarakat yang tidak ingin disebutkan namanya
Permasalahan sampah ini perlu solusi jangka panjang yang melibatkan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat dan pelaku usaha menjadi kunci.
Pengelolaan sampah yang terpadu, termasuk mendirikan bank sampah dan mendorong pengolahan sampah menjadi produk bernilai ekonomi dapat menjadi langkah efektif. "Saya berharap, pemerintah serius menangani masalah ini mulai dari edukasi masyarakat hingga penegakan aturan. Apa lagi setelah di lantik Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti yang baru dengan Motto "Unggul, Agamis dan Sejahtera (UAS)" jangan gara-gara sampah menjadi rusak." Tuturnya
Kesadaran masyarakat sangat penting dilakukan oleh pemerintah melalui kampanye kebersihan dan budayakan hidup bergotong royong rutin seperti yang telah dilakukan oleh orang-orang tua kita dahulu. "Jika semua pihak bersatu, keindahan Kabupaten Kepulauan Meranti khususnya di area Kota Selatpanjang akan kelihatan dan akan menjadi contoh untuk Kabupaten lain yang ada di Provinsi Riau ini." Tutupnya (Sp)