100 Hari Kerja Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti, Muhammad Samsul Duha : Kecamatan

100 Hari Kerja Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti, Muhammad Samsul Duha : Kecamatan

KEPULAUAN MERANTI, RIAUREVIEW.COM--Satu hal yang selalu ditunggu dari Pemerintah Daerah yang termuda di Provinsi Riau adalah gebrakan, langkah awal yang meyakinkan, arahkan kebijakan yang jelas dan perubahan yang dirasakan dengan membawa visi "Meranti Unggul, Agamis dan Sejahtera".

Dalam seratus hari kerja pertamanya, Bupati Asmar telah melakukan pertemuan langsung dengan sejumlah menteri dan pimpinan lembaga, diantaranya;

1. Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto; 2. Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni; 3. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Rachmat Pambudy; 4. Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani; 5. Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhy; 6. Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita; 7. Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono; 8. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti; 9. Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin; 10. Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo; 11. Menteri Perlindungan Pekerja Migran, Abdul Kadir Karding; 12. Menpora, Dito Ariotedjo: 13. Dirut PLN, Adi Priyatno; 14. Dirut ASDP, Heru Widodo;

Termasuk sejumlah wakil menteri, Dirjen hingga pimpinan tinggi lembaga negara lainnya. (Rilis berita Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti)

Tapi kini di 100 hari kerja sudah berlalu sejak Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti di lantik awal tahun 2025 dan yang tersisa hanya tanya, kenapa di Kecamatan Pulau Merbau nihil pembangunan ?

Sebagi kader Dewan Kerja Ranting (DKR) Kecamatan Pulau Merbau dan bagian dari rakyat yang hidup dan tumbuh besar di tanah kelahiran, saya Muhammad Samsul Duha merasa perlu menyuarakan isi hati masyarakat yang semakin hari makin sunyi dari perhatian pemimpin. Kritik ini bukan untuk menjatuhkan tetapi untuk menyentakkan.

Kita hidup di Kecamatan Pulau Merbau, namun hari ini justru membiarkan jalan-jalan rusak dan terabaikan. Salah satu Jalan alternatif menuju kekantor Camat, KUA, Puskesmas Pulau Merbau yang saat ini kondisi yang tidak baik dan seharusnya di 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati ada perhatian khusus namun sampai hari ini belum ada solusinya dari kepala daerah.

Jalan alternatif ini yang merupakan salah satu jalan penghubung dari beberapa desa dan juga jalan menuju ke pusat kota Selatpanjang setiap hari di lewati ASN, kades, honorer, pelajar dan masyarakat.

Jika bicara tentang kehadiran Kecamatan Pulau Merbau lihatlah soal luka saat dilapangan, warga di sini sudah lama menunggu pembangunan jalan. Bahkan masyarakat berinisiatif secara swadaya memperbaiki jalan rusak dengan melakukan "Gerakan Donasi Perbaikan Jalan" bahkan ada yang menyumbang kayu, paku dan material yang dibutuhkan.

Pertanyaannya sederhana : Dimana Pemerintah disaat rakyat melakukan "Gerakan Donasi Perbaikan Jalan" di Kecamatan Pulau Merbau ?

Kita tidak harus memuji dari swadaya yang lahir dari generasi-generasi muda Kecamatan Pulau Merbau yang menunjukkan kekecewaan dan kita juga seharusnya bertanya kenapa Bupati dan Wakil Bupati belum ada merespon terkait kondisi jalan yang rusak ini. Mengapa harus rakyat yang harus bertindak ?

100 hari kerja bukan waktu yang panjang, tapi cukup untuk membaca kondisi dilapangan. Pemerintah Daerah seharusnya sudah mampu menatakan masalah utama, menunjukkan komitmen, dan mengeksekusi program-programnya. Namun hari ini yang banyak terlihat justru agenda-agenda hari pertamanya melakukan pertemuan langsung dengan sejumlah menteri dan pimpinan lembaga.

Sebagai pemuda dan kader organisasi yang dilahirkan dari rahim perjuangan moral dan intelektual, kami tidak datang untuk mencaci. Kami hadir untuk mengingatkan menyodorkan saran dan mendorong perubahan untuk menuju Kabupaten Kepulauan Meranti yang Unggul, Agamis dan Sejahtera.

Saya mohon kepada Bupati agar benar-benar memperhatikan Kecamatan Pulau Merbau terutama jalan alternatif menuju Kantor Camat, KUA dan Rumah Sakit Kecamatan. Jalan ini menjadi jalan penghubung dari Desa Renak Dungun hingga ke Selatpanjang. Beberapa minggu yang lalu saya sebagai pemuda merasa sedih melihat kondisi jalan memprihatinkan dari situ timbullah gerakan yang kami buat dengan melakukan penggalangan dana terkhusus untuk perbaikan jalan tersebut." Kata Muhammad Samsul Duha lagi

Alhamdulillah gerakan yang kami laksanakan banyak yang merespon sangat baik dan saya ucapkan apresiasi kepada sekolah yang sudah ikut serta dalam melakukan penggalangan dan baik dari MA. Hidayatul Rahmah Centai, MA. Hidayatul Mubtadi'in Semukut, SMPN 1 Pulau Merbau, SDN Batang Meranti dan buat seluruh masyarakat Kabupaten Kepulauan Meranti." Ucapnya

Selanjutnya, kami akan tetap melaksanakan penggalangan dana kepada Camat, Kepala Desa yang ada di Kecamatan Pulau Merbau dan bagi masyarakat yang ingin ikut serta dalam berbagi rezeki untuk perbaikan jalan dengan menadah telapak tangan kami terima karena ini merupakan untuk kepentingan kita bersama terkhusus masyarakat Kecamatan Pulau Merbau yang melintasi jalan alternatif tersebut. Mudah-mudahan gerakan yang kami lakukan ini mempermudah para pengguna jalan dan inilah kondisi Kecamatan Pulau Merbau tidak pernah merasakan jalan bagus dan berbeda dengan Kecamatan lain." Paparnya

Dan jika kami dari Kecamatan Pulau Merbau ingin ke Selatpanjang baik itu pergi sekolah, kuliyah maupun hal-hal lain kami harus menyebrang 2 kali karena jembatan panglima sampul belum ada perbaikan dan sampai saat ini sangat miris sekali, memang sangat memprihatinkan." Tutup Muhammad Samsul Duha. (Sp)

Berita Lainnya

Index