RIAUREVIEW.COM --Seorang pemilik toko obat berinisial P alias Apoue (43), warga Jalan Antara, Kecamatan Bengkalis, resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kota Dumai dalam kasus dugaan peredaran obat-obatan ilegal.
Penetapan ini dilakukan setelah BPOM Dumai bersama jajaran Kepolisian Resor (Polres) Bengkalis melakukan penggeledahan di toko milik tersangka yang berlokasi di Jalan Tandun, Kelurahan Damon, Kecamatan Bengkalis.
"Selain mengamankan satu orang tersangka, kami juga menyita sejumlah obat yang diduga ilegal dan berasal dari luar negeri tanpa izin edar," ujar Kepala BPOM Dumai, Emi Amalia, Rabu (6/8/2025).
Meskipun belum merinci jenis dan jumlah barang bukti, Emi memastikan bahwa seluruh obat yang disita tidak memiliki izin edar dari BPOM dan telah diamankan bersama tersangka untuk proses penyidikan lebih lanjut.
Menurutnya, sebelumnya BPOM telah memberikan pembinaan kepada pelaku usaha tersebut. Namun, pelanggaran kembali terjadi sehingga diperlukan tindakan tegas.
"Kami menindak sarana yang menjual sediaan farmasi tanpa izin edar, yang merupakan tindak pidana di bidang obat dan makanan. Proses penyidikan masih berjalan," tegas Emi.
Emi menambahkan bahwa langkah ini merupakan bagian dari komitmen BPOM untuk melindungi masyarakat dari peredaran produk farmasi yang tidak aman dan tidak bermutu, terutama di wilayah Bengkalis.
Kapolres Bengkalis, AKBP Budi Setiawan, membenarkan keterlibatan pihaknya dalam operasi tersebut.
"Benar, kami mendampingi BPOM Dumai dalam kegiatan penindakan dugaan peredaran obat ilegal. Kami hanya bertugas memberikan pengamanan, sementara teknis penindakan menjadi kewenangan BPOM," jelas Budi, Jumat (1/8/2025).
Sumber: Riauaktual.com