Duka Beruntun, Kota Selatpanjang Digemparkan Penemuan Dua Mayat dalam Satu Hari

Duka Beruntun, Kota Selatpanjang Digemparkan Penemuan Dua Mayat dalam Satu Hari
Warga Kota Selatpanjang digemparkan dengan penemuan dua mayat pria sekaligus dengan lokasi dan waktu yang berbeda-beda, Sabtu (30/8/2025). Foto: SM News

RIAUREVIEW.COM --- Warga Kota Selatpanjang, Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti digemparkan dengan penemuan dua mayat pria sekaligus dengan lokasi dan waktu yang berbeda-beda, Sabtu (30/8/2025).

Setelah jenazah W (52) yang pertama kali ditemukan oleh istrinya sekitar pukul 06.00 pagi di kamar mandi rumah mereka di Kelurahan Selatpanjang Selatan, Kecamatan Tebingtinggi. Dimana saat ditemukan, ia sudah tidak bernyawa, diduga telah meninggal sekitar tiga jam sebelumnya. Seutas tali yang menjerat lehernya menjadi saksi bisu pilihan jalan sunyi yang ditempuhnya.

Hingga kini pihak kepolisian belum bisa memastikan penyebab korban mengambil keputusan mengakhiri hidup.

Teriakan sang istri memecah keheningan, membuat tetangga depan rumah bergegas datang. Saat mereka melihat, benar saja, W sudah tak bernyawa dengan seutas tali nilon berwarna putih berukuran sekitar 130 sentimeter yang melilit lehernya dan dalam posisi bertekuk lutut. Pagi yang seharusnya diisi rutinitas sederhana, seketika berubah menjadi kepanikan dan kesedihan.

Bagi warga, terutama mereka yang mengenal sosok W, kabar ini seperti mimpi buruk. W dikenal ramah, sederhana, dan memiliki keahlian memasak yang membuat namanya begitu lekat di lidah banyak orang. Masakannya selalu dinanti, bukan hanya karena rasa, tapi juga karena kehangatan yang ia hadirkan dalam setiap sajian. Kini, sosok itu telah tiada, meninggalkan jejak rasa yang tak akan pernah sama lagi.

Tak sampai di situ, keheningan Kota Selatpanjang kembali dikejutkan dengan penemuan mayat pria lainnya di hari yang sama. Kali ini, lokasi berbeda, namun masih di wilayah Kecamatan Tebingtinggi. Penemuan dua jenazah pria dalam kurun waktu berdekatan itu membuat warga kian resah dan bertanya-tanya, ada apa sebenarnya yang sedang terjadi di kota kecil ini?

Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Aldi Alfa Faroqi, melalui Kapolsek Tebingtinggi Iptu Daniel Bakara membenarkan adanya dua peristiwa penemuan mayat tersebut. Pihaknya, bersama tim identifikasi Polres, langsung turun ke lokasi masing-masing kejadian untuk melakukan olah TKP dan evakuasi jenazah.

“Untuk korban pertama, inisial W, sudah kami bawa ke RSUD Kepulauan Meranti guna pemeriksaan luar (Visum Et Repertum). Untuk kasus kedua, prosesnya juga sama, kami masih mengumpulkan keterangan dari pihak keluarga maupun saksi di sekitar lokasi,” ujar Daniel.

Warga Kota Selatpanjang seolah belum selesai terkejut dengan kabar duka dari ditemukannya W, seorang pria paruh baya yang dikenal sebagai juru masak andal, Sabtu (30/8/2025) pagi. Belum usai duka itu, kabar serupa kembali menyayat hati, dimana ada seorang pria kembali ditemukan meninggal dunia, kali ini di belakang kos-kosan Jalan Pembangunan 1, Kelurahan Selatpanjang Kota.

Lokasi penemuan mayat kedua ini bahkan tidak jauh dari Mapolsek Tebingtinggi, menambah nuansa mencekam sekaligus menyedihkan di tengah hari yang terik itu. Identitas korban masih belum diketahui pasti, karena ia tinggal sendiri di kos tersebut, sementara keluarganya berada di kampung halaman.

Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Aldi Alfa Faroqi, melalui Kapolsek Tebingtinggi IPTU Daniel Bakara membenarkan kejadian itu.

“Benar, ditemukan lagi ada warga yang meninggal dunia. Kami langsung menuju ke TKP setelah mendapat laporan dari warga sekitar pukul 11.30 WIB. Saat ditemukan, korban dalam posisi terapung di kolam,” ujarnya.

Dari hasil pemeriksaan awal, dugaan kuat korban meninggal akibat kecelakaan kerja. Sebelum ditemukan, korban disebut tengah memperbaiki atap kebun hidroponik di belakang kosnya yang roboh. Namun entah apa yang terjadi, ia diduga tersengat listrik sebelum akhirnya terjatuh ke dalam kolam.

Ketika tubuhnya ditemukan terapung, ada bor listrik di dalam air, sementara kabel melilit tubuhnya. Skenario itu membuat aparat dan warga meyakini bahwa maut menjemput korban secara tragis saat ia sedang bekerja.

Setelah kami lakukan identifikasi, tidak ditemukan kekerasan pada tubuh korban, sehingga untuk sementara kami pastikan korban meninggal dunia karena kecelakaan

“Setelah kami lakukan identifikasi, tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, sehingga sementara dapat dipastikan korban meninggal dunia akibat kecelakaan kerja. Dugaannya korban mungkin mengalami kesetrum sebelum jatuh ke air, hal itu diketahui saat ditemukan bor listrik di dalam kolam dan ditemukan kabel listrik yang melilit ,” jelas Daniel.

Dengan demikian, dalam satu hari, Selatpanjang kehilangan dua warganya dengan cara yang berbeda namun sama-sama tragis. Pagi itu, W ditemukan tak bernyawa dengan seutas tali di lehernya, meninggalkan kenangan tentang masakannya yang begitu digemari banyak orang. Siangnya, seorang pria lain ditemukan dalam kolam di belakang kos, diduga akibat sengatan listrik saat bekerja.

Dua kematian di hari yang sama membuat kota kecil di pesisir Riau ini diliputi keheningan dan rasa duka yang dalam. Bagi sebagian warga, ini bukan sekadar kabar buruk, melainkan pengingat bahwa hidup begitu rapuh, bisa berakhir dalam sekejap tanpa diduga.

 

 

 

Sumber: SMNews.com

Berita Lainnya

Index