Gajah Tari Mati, Irjen Herry: Dia Adalah Suara TNTN yang Menyempit

Gajah Tari Mati, Irjen Herry: Dia Adalah Suara TNTN yang Menyempit
Momen Irjen Herimen saat bersama gajah Tari, foto: Riauaktual.com

RIAUREVIEW.COM --Anak gajah bernama Tari Kalista Lestari mati di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Riau. Tari sahabat gajah Domang itu ditemukan mati pada Rabu (10/9/2025) pagi.

Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan sebagai bapak angkat kedua gajah tersebut merasakan duka yang mendalam. 

"Hari ini, dengan hati yang berat namun penuh keikhlasan, saya menyampaikan bahwa putri angkat kita, Gajah Tari Kalista Lestari, telah kembali ke pangkuan alam semesta. Seperti air yang mengalir dari hulu ke hilir, kehidupan Tari telah mengalir dengan indah, memberikan makna dan pelajaran bagi kita semua," ujar Herimen, sapaan akrabnya.

Bagi Herimen, Tari bukan sekedar seekor gajah. Ia adalah simbol keseimbangan alam yang semakin rapuh di tengah arus pembangunan. Tari adalah suara hutan Tesso Nilo yang semakin menyempit. 

Menurut Herimen, kepergiannya menjadi pengingat bahwa hubungan manusia dengan alam bukanlah hubungan penguasa dengan yang dikuasai, melainkan hubungan saling menjaga dan menghormati.

"Dalam filosofi Yunani kuno, kematian bukanlah akhir, melainkan transformasi. Jiwa Tari kini menyatu dengan semesta, menjadi energi yang akan terus menginspirasi kita untuk menjaga kelestarian hutan dan satwa liar yang semakin terancam. Kepergiannya adalah panggilan bagi kita semua untuk 'menyucikan diri' dari sikap abai terhadap lingkungan," kata Herimen.

Sebagai orang tua angkatnya, Herimen merasakan kehilangan yang mendalam. Namun, dia percaya bahwa Tari tidak benar-benar pergi. 

"Ia hidup dalam komitmen kita untuk terus menjaga hutan Tesso Nilo. Ia hidup dalam setiap pohon yang kita tanam. Ia hidup dalam kebijakan 'Green Policing' yang terus kita kembangkan," jelasnya.

Saat ini, tim dokter hewan sedang melakukan nekropsi untuk memastikan penyebab kematian Tari. Apapun hasilnya nanti, Herimen meminta semua pihak harus menerimanya dengan lapang dada dan menjadikannya pelajaran untuk perlindungan satwa yang lebih baik ke depan.

"Kepada Domang, sahabat Tari yang masih berjuang di Tesso Nilo, saya berjanji akan terus menjagamu dan habitatmu. Kepada masyarakat Riau, mari kita jadikan kepergian Tari sebagai momentum untuk memperkuat komitmen kita dalam menjaga keseimbangan alam," ucapnya.

"Seperti pohon yang kita tanam bersama, semoga warisan Tari akan tumbuh menjadi kuat dan memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat. Selamat jalan, Tari. Engkau bukan hanya warga kehormatan Riau, tapi juga putri kebanggaan yang telah mengajarkan kita arti keseimbangan dan kelestarian," pungkas Herimen.

 

 

 

Sumber: Riauaktual.com

Berita Lainnya

Index