Gagal Terima SPMT 1 Oktober, CPNS di Kuansing Sementara Kerja Serabutan

Gagal Terima SPMT 1 Oktober, CPNS di Kuansing Sementara Kerja Serabutan
Ilustrasi (foto:cakaplah.com)

RIAUREVIEW.COM --Sebanyak 171 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuantan Singingi (Kuansing) yang telah diserahkan secara simbolis SK pengangkatannya 2 Juni 2025 lalu, gagal mendapatkan Surat Perintah Melaksanakan Tugas (SPMT) pada 1 Oktober kemarin.

"Gagal terbit SPMT 1 Oktober kemarin, pak," kata MF, salah seorang CPNS asal luar Kuansing kepada CAKAPLAH.com, Kamis (2/10/2025).

Meski telah direkomendasikan Komisi I DPRD Kuansing supaya 1 Oktober telah diterbitkan SPMT kepada para CPNS ini, namun Pemkab Kuansing mengabaikan rekomendasi tersebut. Apalagi, sudah lebih 4 bulan para CPNS ini menunggu kepastian nasib.

Kegagalan menerima SPMT 1 Oktober kemarin, membuat MF hanya pasrah. Dan berharap, bisa bertatap muka langsung dengan Bupati dan Ketua DPRD Kuansing agar suara hatinya bisa langsung didengar setelah aspirasi kepada jajaran kedua pimpinan instansi ini diabaikan saja.

"Saya pribadi sudah pasrah, pak. Sedih rasanya meratapi nasib ini. Pengen sekali rasanya jumpa Pak Bupati ataupun Ketua DPRD untuk bicara dari hati ke hati apa yang sudah kami lewati selama 4 bulan menunggu kepastian ini," tutur MF.

"Jujur, saya orang luar. Tidak ada kepentingan apapun disini, hanya ingin mencari nafkah untuk keluarga kecil kami dengan cara mengabdi menjadi CPNS di sini. Yang kami lakukan sejauh ini hanya ingin menuntut hak kami karena sudah lebih dari 4 bulan ini digantung kepastiannya," keluhnya lagi.

MF sendiri mengaku heran dengan kebijakan Bupati Kuansing bersama Ketua DPRD Kuansing yang mengangkat CPNS secara bertahap baru sekarang. Padahal dirinya sudah keluar atau berhenti dari pekerjaan lama.

"Itu yang saya sayangkan, kenapa usulan bertahap ini baru diinformasikan saat ini, ketika kami sudah resign dari pekerjaan lama," tanya MF.

Sudah 4 bulan lebih meninggalkan kampung halaman dan pekerjaan lama, MF yang berharap segera jadi pamong, namun kini nasibnya terkatung-katung. Ia pun memilih mencari kerjaan serabutan untuk bertahan hidup di negeri jalur.

"Sekarang kami hanya kerja serabutan untuk menghidupi keluarga. Tidak sedikit CPNS yang sudah banting setir menjadi pekerja serabutan karena penundaan ini. Harapan kami, semoga Bapak-bapak pejabat dan pemimpin negeri ini mendengar jeritan kami ini," ujarnya.

"Jika memang bisa, kami ingin sekali berdiskusi dari hati ke hati untuk mengeluarkan isi hati kami secara langsung kepada bapak pimpinan daerah ini," harapnya pasrah.

Ia mendoakan agar pemimpin di negeri ini bisa mengangkat mereka sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan segera. 

"Saya pribadi selalu berdoa semoga Allah membukakan pintu hati pemimpin kami agar bisa mengangkat kami (ASN) dengan segera dan serentak semuanya. Aamiin," ucap MF yang meminta identitasnya disembunyikan.

Sementara itu, Sekretaris Komisi I DPRD Kuansing Ike Krisnawati yang dihubungi terpisah juga kaget rekomendasi yang dikeluarkan lembaga DPRD Kuansing tak diindahkan Pemkab Kuansing.

"Saya akan komunikasikan dulu dengan Bupati. Kenapa tak jadi 1 Oktober kemarin," katanya.

 

 

 

Sumber: cakaplah.com

Berita Lainnya

Index