Debit Waduk PLTA Koto Panjang Mendekati Batas Terendah Level Bawah

Debit Waduk PLTA Koto Panjang Mendekati Batas Terendah Level Bawah
Waduk PLTA Koto Panjang. Foto: Dok SM News

RIAUREVIEW.COM --Debit Waduk PLTA Koto Panjang terus menyusut. Penurunan elevasi mendekati batas terendah level bawah atau Low Water Level (LWL).

Manajer Unit Layanan Pembangkit Listrik Tenaga Air (ULPLTA) Koto Panjang, Dhani Irwansyah menyebutkan, elevasi waduk di angka 73,72 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Jumat (31/10/2025) pukul 17.00 WIB. 

Elevasi tersebut hanya 22 centimeter ke batas terendah LWL di angka 73,50 mdpl. Ia mengatakan, turbin pembangkit dihentikan begitu elevasi menyentuh batas terendah LWL.

Menurut dia, pola operasional turbin disesuaikan dengan kondisi tersebut. Turbin yang dioperasikan hanya satu unit dengan kapasitas 20 MegaWatt (MW).

"Perubahan pola operasi (turbin) jadi 1 unit x 20 MW," katanya.

Sementara itu, debit air masuk atau inflow sangat kecil. Cuma 58,52 meter kubik per detik (m3/s). Ia mengakui inflow tersebut menunjukkan volume air dari sisi hulu kecil.

Seperti diketahui, sisi hulu waduk mencakup wilayah Kabupaten Limapuluh Kota Provinsi Sumatera Barat.

Waspada Penurunan Elevasi

Penurunan elevasi Waduk PLTA Koto Panjang menandakan berkurangnya pasokan air dari hulu 

Hal yang perlu diwaspadai:

Penurunan inflow dari hulu: Curah hujan yang menurun di daerah hulu menyebabkan berkurangnya pasokan air ke waduk, yang bisa berdampak pada kapasitas pembangkitan listrik dan kebutuhan irigasi.

Potensi kekeringan lokal: Jika penurunan elevasi berlangsung lama tanpa hujan yang cukup, wilayah sekitar bisa mengalami kekeringan atau gangguan pasokan air bersih.

 

 

Sumber: SM News.com

Berita Lainnya

Index