Gaji Perangkat Desa Tak Cair 7 Bulan, Kades di Kuansing Tutup Pelayanan Kantor

Gaji Perangkat Desa Tak Cair 7 Bulan, Kades di Kuansing Tutup Pelayanan Kantor
Kades Petai Baru Daryanto

RIAUREVIEW.COM --Nasib malang menimpa ratusan Kepala Desa di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau. Gaji dan tunjangannya berbulan-bulan tak dibayar, ada yang 7 bulan dan ada 8.

Seperti yang diungkap Kepala Desa Petai Baru, Singingi, Daryanto. Gaji perangkatnya sejak November-Desember 2024, ditambah gaji sejak Agustus hingga Desember 2025 tak kunjung dibayar.

Gaji tak dibayar berbulan-bulan, pelayanan di kantornya pun harus dihentikannya. Sebab, ia tidak bisa menerapkan kedisiplinan di kantor kepada perangkatnya, karena mereka harus mencari sumber penghidupan lain.

"Iya (pelayanan di kantor desa ditutup). Karena saya sebagai kades sudah tidak bisa menerapkan kedisiplinan di kantor kepada perangkat desa dikarenakan mereka harus mencari sumber penghidupan untuk ekonomi mereka," kata Daryanto kepada CAKAPLAH.com, Senin (1/12/2025).

Kepala Desa (Kades) Petai Baru Dayanto pun menyampaikan imbauannya terkait dihentikan pelayanan kantor desa.

"Kepada yang terhormat warga Desa Petai Baru, kami beritahukan kepada warga Desa Petai Baru yang kiranya mau berurusan ke kantor Desa Petai Baru bila mendapati kantor desa tidak buka agar menghubungi via telepon, karena mulai besok pagi mungkin kantor desa tidak buka seperti biasanya," ujar Kades Daryanto.

"Karena saya sebagai kepala desa tidak mewajibkan perangkat desa untuk ke kantor dulu, dikarena kami sudah tidak gajian 7 bulan. Biarlah perangkat desa mencari pekerjaan sambilan. Yang terpenting warga tetap kami layani seperti biasa. Terima kasih," sambung Kades.

Kisah Pilu Perangkat Desa di Kuansing

Mirisnya lagi, Kepala Desa Petai Baru Daryanto mengaku prihatin dengan kondisi yang dialami perangkatnya. Kata dia, ada perangkatnya yang ditinggal meninggal dunia oleh suaminya. 

"Apalagi ada perangkat desa saya itu yang sudah ditinggal meninggal dunia suaminya," katanya.

Diakui Kades Daryanto, hanya gaji di desa yang diharapkan untuk membiaya hidup dan sekolah anaknya. Apalagi, katanya, perangkatnya itu sedang hamil.

"Saat ini, satu-satunya sumber penghasilan, ya itu gaji perangkat desa buat anaknya sekolah, buat ekonominya apalagi kawan ini sekarang sedang hamil," tutur Daryanto dengan rasa iba.*

 

 

 

Sumber: cakaplah.com

Berita Lainnya

Index