Unjuk Rasa Mahasiswa UNRI Terkait Sangketa Tanah

Unjuk Rasa Mahasiswa UNRI Terkait Sangketa Tanah

PEKANBARU, RIAUREVIEW.COM -Massa unjuk rasa dari mahasiswa Unri di kantor gubernur Riau dengan massa lebih kurang 2000 orang dengan menggunakan bus kampus dan sepeda motor roda dua, mahasiswa tersebut dari seluruh Fakultas di Universitas Riau, Pekanbaru, Kamis (13/9).

Massa pengunjuk rasa datang dari arah kampus Unri Gobah sebagai titik kumpul dan menuju kantor Gubernur Riau melalui jalan Diponegoro-Gajah Mada dan Bundaran Tugu Zapin, kemudian menuju pintu samping Kantor Gubernur Riau yang berada dijalan Ahmad Yani depan kantor Bank Riau Kepri.

Setiba rombongan mahasiswa di depan pintu samping kantor gubernur tersebut, massa pengunjuk rasa memaksa masuk kedalam perladangan Kantor Gubernur Riau, namun ditahan oleh pengamanan gabungan dari Polda Riau, Polresta Pekanbaru dan satpol PP, tetapi karena desakan mahasiswa yang jumlahnya sangat banyak sehingga berhasil merusak pintu pagar kantor Gubernur tersebut dan akhirnya mahasiswa dibiarkan masuk keperkarangan kantor Gubernur Riau. Kemudian massa pengunjuk rasa melakukan orasi di depan  halaman kantor Gubernur Riau dengan menggunakan mobil Sound Sistem.

Inilah tuntutan dari mahasiswa:

1. Mengecam tindakan premanisme dari PT. Hasrat tata jaya dalam tindakan penguasaan lahan sengketa dengan turut membawa orang tidak dikenal dalam rombongannya.

2. Bahwa dalam proses penyelesaian lahan sengketa ini kami menilai pemprov. Riau dan Unri tidak melakukan upaya maksimal dalam memperjuangkan dan menyelesaikan permasalahan sengketa lahan di Universitas Riau.

3. Menuntut pemerintah Provinsi Riau dan Unri segera melakukan langkah cepat dengan ketentuan hukum yang berlaku demi kemaslahatan Unri dan mahasiswa Unri.

4. Meminta untuk Pemerintah Provinsi Riau, DPRD Riau, Universitas Riau dan PT. Hasrat tata jaya beserta pihak yang terkait untuk membuat suatu forum membedah kasus ini secara terbuka dan transparan bersama dengan mahasiswa Unri.

5. Meminta untuk diusut tuntas terkait sarana prasarana yang dibangun diatas lahan bersengketa.

Pukul 17.15 Wib massa pengunjuk rasa diterima oleh asisten 1 bidang pemerintahan Pemprov. Riau Ahmadsyah harrofi didampingi Wakapolresta Pekanbaru dan mengatakan bahwa Pemprov. Riau tidak keberatan dengan tuntutan mahasiswa dan akan menindaklanjuti dalam waktu yang singkat dan untuk itu asisten 1 meminta kepada mahasiswa untuk menunjuk perwakilan dari mahasiswa untuk ikut merumuskan tindak lanjut terhadap tuntutan tersebut dan asisten 1 Pemprov Riau meminta mahasiswa menyerahkan nama utusan atau perwakilan mahasiswa yang akan ikut merumuskan permasalahan tersebut.

Pukul 17.30 wib mahasiswa meminta tanggapan dari pihak kepolisian terhadap adanya tindakan kekerasan dari satpol PP terhadap mahasiswa, yakni adanya mahasiswa yang dipukul,  adapun jawaban dari Wakapolresta Pekanbaru bahwa Polresta Pekanbaru siap menjembatani permasalahan tersebut

Setelah selesai melakukan orasi, pada pukul 17.40 mahasiswa melakukan pengumpulan uang koin secara simbolis yang diserahkan kepada Pemprov Riau sebagai bentuk bantuan moral, untuk penuntasan kasus lahan Universitas Riau.

Pukul 17. 45 massa mahasiswa berdoa bersama dan membubarkan diri untuk kembali ke kediaman masing-masing. (Reza)

Berita Lainnya

Index