Harimau Sumatera Hamil Tewas Terkena Jerat Kawat di Riau

Harimau Sumatera Hamil Tewas Terkena Jerat Kawat di Riau
Jasad harimau sumatera yang tengah hamil ditemukan petugas BBKSDA Riau tergantung di jurang dengan jerat kawat membelit perutnya.

JAKARTA, RIAUREVIEW.COM -Seekor Harimau Sumatera liar ditemukan tewas terjerat kawat baja di daerah perbatasan Desa Muara Lembu dan Pangkalan Indarung, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, Rabu (26/7).

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono, menyatakan harimau betina tersebut diketahui ternyata tengah mengandung. Janin yang ada di dalam harimau terjerat itu pun disebutnya mati bersama induknya.

Suharyono mengatakan kondisi kehamilan harimau itu diketahui setelah tim medis melakukan nekropsi atau bedah bangkai di beranda klinik transit BBKSDA. Ketika dokter hewan membedah perut harimau betina itu, kata Suharyono, ditemukan janin yang sudah mulai terbentuk utuh. Diagnosa juga menunjukkan ada sejumlah organ dalam di tubuh harimau yang rusak akibat jerat baja melilit perutnya.

Jerat kawat baja itu diperkirakan sudah sekitar empat hari menyiksanya sebelum satwa belang itu akhirnya mati. Bahkan, petugas sempat kesulitan memotong jerat kawat baja itu karena cukup tebal.

Lebih lanjut, Suharyono menerangkan pihaknya tengah memburu pemasang jerat kawat yang menewaskan harimau tesebut. Sejauh ini, katanya, pihaknya baru membawa seorang dari lokasi ditemukannya jerat yang kini masih berstatus saksi.

"Ada satu orang yang kita bawa dari lokasi. Inisialnya E, dan mengaku sebagai pemasang jerat," kata Suharyono di Pekanbaru, Kamis (27/9) seperti dikutip dari Antara dan CNNIndonesia.

Suharyono mengatakan berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemny pemasang jerat bisa dipidana penjara selama lima tahun dan denda Rp100 juta.

Suharyono menjelaskan E statusnya masih saksi karena mengaku memasang jerat itu untuk menangkap babi, bukan harimau sumatera, meski ukuran jeratnya cukup besar sehingga bisa mencengkram perut harimau sumatera, dan di sekitar lokasi kejadian banyak jerat serupa.

"Keterangan saksi akan kita dalami, karena setiap orang yang masang jerat mana pernah mau ngaku itu untuk menangkap harimau. Pasti bilangnya untuk menangkap babi," katanya.

Lokasi Jerat Menewaskan Harimau

Suharyono mengatakan lokasi jerat satwa tersebut berada di luar kawasan hutan, namun masih dalam area jelajah harimau sumatera di lanskap Rimbang Baling.

Pihaknya, kata Suharyono, menemukan harimau dalam jerat itu setelah menerima laporan warga. Tim Rescue Bidang KSDA Wilayah 1 kemudian langsung menuju tempat yang dilaporkan untuk melakukan penyelamatan. Namun, petugas tidak menemukan satwa belang itu di lokasi jerat. Petugas hanya mememukan dua jerat yang terbuat dari tali nilon.

Setelah dua hari dilakukan penyisiran, Rabu (26/9) sekitar pukul 12.30 WIB, tim menemukan bangkai harimau sumatera menggantung di pinggir jurang dengan jerat kawat baja membelit perutnya.

"Diperkirakan harimau tersebut berhasil meloloskan diri dari jerat, namun tali jerat tersangkut di semak dan membelit pinggangnya sehingga menggantung di tepi jurang dan membuatnya mati," kata Suharyono.

Menanggapi kasus tersebut, Suharyono menegaskan BBKSDA Riau akan menggelar operasi penegakan hukum untuk menindak setiap pemasang jerat maut, yang bisa mematikan satwa dilindungi.

"Kita akan turunkan tim operasi terhadap pemasang jerat di Riau," katanya.

Dia mengatakan sosialisasi larangan memasang jerat sudah cukup dilakukan. Kini, ketika imbauan tidak dilaksanakan, maka pihaknya harus bersikap tegas untuk mencegah semakin banyak satwa dilindungi menjadi korban jerat maut.

Sebelum, insiden harimau malang di lanskap Rimbang Baling di Kabupaten Kuantan Singingi, seekor anak gajah sumatera juga menjadi korban jerat di kaki kanannya di Kabupaten Pelalawan. Gajah itu beruntung masih bisa diselamatkan, namun harus terpisah jauh dari induk dan kawanannya.

"Ini sudah dua kali yang kena. Bulan Agustus lalu gajah juga kena jerat. Karena itu, saya harapkan seluruh aparat keamanan untuk ikut membantu kami yang akan segera turunkan tim operasi untuk menindak siapa saja yang menjadi penjerat," katanya.

Berita Lainnya

Index