JAKARTA, RIAUREVIEW.COM -Sejumlah pedagang Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) mengakui kenaikan harga beras berkualitas medium sejak beberapa waktu terakhir. Hal ini seiring dengan naiknya harga gabah di sejumlah daerah karena stok berkurang.
Salah satu penjual beras yang enggan disebutkan namanya bahkan mengaku sudah tak memiliki stok beras berkualitas medium karena tempat langgannya untuk membeli beras juga kehabisan stok.
"Sudah beberapa minggu sudah tidak ada stok beras medium," ucap penjual yang dilansir CNNIndonesia (8/11)
Ia menyebut sudah satu bulan terakhir harga beras dengan kualitas medium merangkak karena menurunnya stok gabah dari daerah.
"Kalau bulan lalu masih ada (stok beras medium) satu dua (karung), tapi sekarang sudah benar-benar tidak ada. Kami lagi menunggu beras dari Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog)," jelas dia.
Ia mengaku terakhir kali membeli beras medium dari penggilingan dengan harga mencapai Rp9.000 per kilogram (kg). Walhasil, ia merugi jika harus menjual di bawah harga eceran (HET) beras medium yang ditetapkan sebesar Rp9.450 per kilogram (kg).
"Karena kan bayar kuli dan lain-lain juga, kalau jual misalnya Rp9.100 per kg rugi kami," katanya.
Sementara, pedagang beras lainnya yang juga tak mau disebutkan namanya mungkin lebih berutung karena masih mendapatkan stok beras medium. Hanya saja, ia mengaku harganya sudah jauh lebih tinggi yakni mencapai rata-rata Rp9.700 per kg.
"Sebelumnya juga Rp9.000-an tapi masih murah, sekarang dari daerahnya juga semakin tinggi," terang pedagang itu.
Terkait jumlah stoknya sendiri ia enggan menyebut detil. Ia memastikan stok beras medium masih bisa memenuhi permintaan pembeli seperti bulan-bulan sebelumnya.
Adapun, untuk beras premium sendiri dibanderol dengan harga sekitar Rp10.000 per kg. Angka itu diklaim masih dalam kisaran normal atau tak naik seperti beras medium.
Berdasarkan laman resmi PIBC, harga beras medium saat ini berkisar Rp9.150-Rp10.525 per kg. Sementara, untuk beras berkualitas premium dijual sebesar Rp11.625 per kg.