Kades Meskom Minta BUMDesa Jadi Solusi Kurangi Angka Pengangguran

Kades Meskom Minta BUMDesa Jadi Solusi Kurangi Angka Pengangguran
Kades Meskom Usman (kiri) bersama Ketua BPD Meskom Fahrullazi dalam acara pembukaan tim seleksi, Rabu (6/2/2019).(M.Rafi'i)


BENGKALIS, RIAUREVIEW.COM — Kepala Desa Meskom Kematan Bengkalis, Usman Sp berharap agar BUMDesa bisa membuka lapangan pekerjaan serta menjadi pusat pengembangan ekonomi di desa. Hal itu disampaikannya dalam acara pembukaan seleksi pengelola baru Unit Usaha Simpan Pinjam BUMDesa Karya Mandiri Jaya Desa Meskom, Rabu (6/2/2019).

"Harapan yang besar kami titipkan kepada direktur BUMDes untuk membuka lapangan kerja yang merupakan impian setiap orang,”kata Usman.

Lebih lanjut Usman mengatakan, banyaknya unit-unit usaha yang dibuka BUMDesa akan meminimalisir tingkat pengangguran khususnya di Desa Meskom.

"Tolong dibuka unit-unit usaha baru, mudah-mudahan dengan banyaknya unit usaha yang dibuka akan mengurangi tingkat pengangguran khususnya di Desa Meskom,”katanya lagi.

Terpisah, Ketua Panitia Seleksi (Pansel) USP BUMDesa Dahlianti mengatakan, pelaksanaan seleksi tim pansel ditunjuk desa berasal dari tenaga professional. Sehingga diharapkan pelaksanaan seleksi jauh dari intervensi dan kenetralan pihak penyelenggara.

"Dalam pelaksanaannya panitia mengundang tim seleksi khusus yang ditunjuk oleh kepala desa berupa tena profesional sehingga diharapkan akan menghasilkan netralitas dan jauh dari intervensi sehingga akan menghasilkan pengelola USP yang profesional,"ujar pengawas BUMDesa Meskom ini.

Sementara itu, Kepala Bidang P2M Dinas PMD Erdila Fitriyadi MSi menyempatkan diri berkunjung serta memantau pelaksanaan seleksi berpesan seandainya lulus dan bekerja di USP agar bekerja dengan semangat dan mematuhi aturan.
“USP harus bekerja sesuai aturan dan hingga saat ini ada beberapa pengelola USP yang telah berurusan dengan polisi disebabkan bekerja tidak memperhatikan aturan.  Saya berpesan bagi yang lulus nanti agar bisa bekerja secara optimal dan mengikuti aturan karena sampai saat ini ada beberapa pengelola yang berurusan dengan polisi karena bekerja tidak mengikuti aturan,”tandasnya.(RF)

Berita Lainnya

Index