Pemdes Penebal Berharap Usulan Musrenbangdes Terealisasi Tahun Ini

Pemdes Penebal Berharap Usulan Musrenbangdes Terealisasi Tahun Ini
Muhammad Saimin.(abadi)

BENGKALIS, RIAUREVIEW.COM — Pemerintah Desa (Pemdes) Penebal, Kecamatan Bengkalis berharap usulan dalam musyawarah rencana pembangunan desa (Musrenbangdes) Tahun 2019 dapat terealisasi. Khususnya usulan lanjutan Jalan Lintas Kecamatan yakni Jalan H Subrantas dan pembangunan turap sepanjang jalan.

Walau di tahun 2018 lalu, ruas Jalan Subrantas sudah dilaksanakan akan tetapi masih tersisa sepanjang kurang lebih 2 kilometer. Ruas jalan tersebut merupakan ruas jalan penghubung antara Kecamatan Bantan dengan desa Penebal dan desa tetangga di Kecamatan Bengkalis. Demikian disampaikan Kepala Desa Penebal H. Muhammad Saimin, Sabtu (9/2/2019) saat ditemui wartawan.

Menurut Saimin, jalan Subrantas merupakan akses jalan poros yang menjadi jalan alternative masyarakat dan mahasiswa di kecamatan Bantan yang ingin ke Bengkalis. Melewati ruas jalan itu antara Bantan-Bengkalis bisa ditempuh dengan waktu kurang lebih 5 menit dengan menggunakan sepeda motor.

“Usulan musrenbangdesa paling jalan lintas kecamatan, jalan sobrantas dan turap. Karena masih tersisa 2 kilometer lagi yang belum di aspal. Memang sudah di base. Ruas jalan itu yang paling utama kita usulkan, sebab jarak bantan penebal itu bisa sampai 5 menit. Jalan poros itu membuka akses masyarakat Kecamatan Bantan. Banyak juga mahasiswa di Bantan yang melewati ruas jalan Subrantas tersebut,”kata Saimin.

Mantan Sekdes Penebal itu menjelaskan, selain infrastruktur jalan. Pemdes bersama-sama mengusulkan program pemberdayaan masyarakat melalui perkebunan. Mulai dari usulan bibit karet, bibit kelapa dan tanaman padi. Usulan itu berasal dari masyarakat desa, mengingkat hampir 70 persen masyarakat desa Penebal bergantung pada sektor perkebunan. Sisanya 10 persen nelayan, 10 persen dagang dan 10 persen lagi peternakan.

Tidak itu saja, Pemdes juga berupaya mengusulkan Rumah Layak Huni (RLH) bagi masyarakat Desa Penebal yang belum memiliki tempat tinggal secara layak. RLH ini statusnya masih swakarya dan meningkat sedikit.

Untuk usulan RLH, di Tahun 2018 lalu mengusulkan sebanyak 20 unit RLH. Harapan besar di Tahun 2019 ini bisa secepatnya terealisasi dan dimiliki oleh masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

“Saya berharap kepada pemerintah daerah kabupaten, provinsi dan pemerintah pusat, agar bisa merealisasikan bantuan rumah layak huni sesuai apa yang diusulkan dalam Musrenbangdesa. Alhamdulilah kemarin 2018 sudah dapat kabar mendapatkan 20 unit tapi belum terlaksana, kemudian 2019 ini, mudah-mudahan dapat dilanjutkan dan masyarakat yang membutuhkan bisa menerimanya,”tandasnya.(ab)

Berita Lainnya

Index