3 Pakar beberkan Peluang & Tantangan Investasi di Era Revolusi Industri di Kampus Unilak

Pascasarjana Unilak Gelar Seminar Nasional, Hadirkan Pakar Otonomi Daerah dan Dua Bupati

Pascasarjana Unilak Gelar Seminar Nasional, Hadirkan Pakar Otonomi Daerah dan Dua Bupati

PEKANBARU, RIAUREVIEW.COM -Pascasarjana Universitas Lancang (Unilak) Pekanbaru menggelar seminar nasional dengan tema peluang dan tantangan investasi daerah di era revolusi industri 4.0 di Aula Pustaka Kampus Pascasarjana Unilak, Kamis (14/02/2019).

Hadir dalam seminar ini Rektor Unilak Dr. Hasnati, SH., MH, direktur Pascasarjana Prof Dr Sudi Fahmi, jajaran Wakil Rektor, Kaprodi, kepala badan/lembaga, dekan, wakil dekan di lingkungan seluruh Unilak.

Sebagai narasumber yaitu bupati Siak yang juga gubernur Riau terpilih Drs Syamsuar MSi, pakar otonomi daerah dan guru besar UII Prof Dr Ni'Matul Huda, SH., MH dan Bupati Kepulauan Meranti Drs Irwan Nasir, MSI bertindak sebagai moderator adalah Dr. drh Chaidir, MM.

Menurut Ketua panitia seminar, Dr. Bahrun, SH., MH, kegiatan tersebut telah dimulai sejak pukul 09.00 WIB dan dihadiri oleh lebih dari 120 peserta dari mahasiswa Pascasarjana Prodi Magister Manajemen dan Magister Hukum. "Momen ini sangat penting dan berharga, terima kasih kepada semua pihak atas kerjasama dan juga narasumber yang telah bersedia hadir dalam seminar ini," ujar Bahrun

Ditempat yang sama, Rektor Unilak Dr. Hasnati SH., MH dalam sambutannya menyampaikan bahwa tema ini tentunya adalah topik yang cukup hangat untuk dibahas, terlebih riau adalah daerah yang kaya, dengan potensi dan kekayaan alamyang melimpah, baik daratan maupun bahari, begitu juga dengan perkembangannya termasuk yang terbaik di tanah air, "salah satu kelebihan kita adalah suasana kondusif yang selalu terjaga, sehingga saya yakin dan percaya investor melirik daerah ini dengan menanamkan modalnya di Provinsi Riau," ujar Hasnati.

Namun, lanjut dia, selain peluang tentu juga ada tantangan, baik dari era sebelumnya hingga era revolusi industri 4.0 seperti saat ini, "sehingga, digital literasi saya rasa menjadi salah satu kunci untuk menghadapi tantangan di era revolusi industri 4.0," tambah Hasnati.

Sementara itu, dalam pemaparannya, Gubernur Riau terpilih Drs. Syamsuar, Msi menjelaskan bahwa ekonomi syariah dapat dijadikan andalan Riau di masa depan dalam menyongsong berbagai peluang dan tantangan investasi di Era Revolusi Industri 4.0 karena selama ini ekonomi syariah dinilai lebih tahan terhadap krisis ekonomi dan mampu menekan inflasi, sehingga dapat mendorong tumbuhnya sektor rill.

Pengambangan ekonomi Islam juga dipastikan lebih berpihak pada ekonomi kerakyatan, sehingga diharapkan dapat menghilangkan sistem bunga sehingga lebih berkah, aman, adil dan transparan dalam profit. "Karena itu Ekonomi Syariat perlu dikembangkan dengan memanfaatkan revolusi industri diera digitalisasi ekonomi saat ini," kata Syamsuar.

Ia juga mengingatkan tentang terbuka lebarnya peluang pengembangan ekonomi syariah dengan bantuan revolusi industri 4.0, mengingat 87 persen masyarakat Indonesia adalah umat islam. Sehingga kebutuhan akan mengembangkan ekonomi syariah peluang pasarnya sangat besar.

“Indonesia akan ambil alih peran Inggris sebagai pelopor ekonomi syariah masa depan. Peluang ini diperkuat dengan Perpres Nomor 91 Tahun 2016 tentang Komite Nasional Keuangan Syariah dan baru saja Menteri Pariwisata menetapkan Riau sebagai destinasi wisata halal," katanya.

Berita Lainnya

Index