BENGKALIS, RIAUREVIEW.COM -Satuan Reserse Narkotika Polda Riau menggerebek sebuah rumah kontrakan di Jalan Muslihun, Desa Wonosari, Kecamatan Bengkalis, Jumat (22/2/2019) siang.
Satuan Reserse Narkotika Polda Riau dipimpin langsung Wadir Reserse Narkoba Polda Riau AKBP Andri Sudarmadi meringkus tiga warga kecamatan Bantan, masing-masing Id, Iyon, Hen, Ra dan Zal.
Sedangkan satu diantaranya Zal mantan mahasiswa Politeknik Negeri Bengkalis ini terpaksa ditembak mati, karena berupa melawan petugas saat penggerebakan berlangsung. Saat ini jenazah Zal berada di RSUD Bengkalis.
Tersangka ini dibekuk atas pengembangan kasus jaringan Narkotika di Polres Siak. Sehingga, Polda Riau bergerak cepat melakukan pengejaran terhadap tersangka lainnya yang melibatkan supir travel Bengkalis-Pekanbaru.
Informasi dirangkum dilapangan, dari hasil pengembangan tertangkapnya seorang jaringan peredaran sabu-sabu di Polres Siak. Polisi mendapatkan bukti jika barang haram itu di peroleh dari Bengkalis.
Berbekal informasi tersebut, Polda Riau melakukan pengejaran ke Bengkalis. Melalui koordinasi dengan Polres Bengkalis, tim Satuan Dir Narkoba Polda Riau dipimpin Wadir Reserse Narkoba Polda Riau AKBP Andri Sudarmadi menuju tempat persembunyian terduga berinisial Hen, tepatnya di Jalan Muslihun, Desa Wonosari.
Upaya Polda Riau tak sia-sia. Melalui penggerebakan yang disaksikan warga sekitar, Polda Riau mendapati lima terduga jaringan narkotika antar negara. Pengerebekan yang disaksikan warga itu, sempat terdengar letusan senjata api yang mengarah kepada salah satu terduga.
“Kejadian di rumah kontrakan salah seorang warga, sampai saat ini, belum ada kejelasan dan klarifikasi resmi dari Polda Riau atas penggrebekan peredaran narkoba jenis sabu-sabu. Apakah jaringan narkoba atau teroris, tapi kelihatannya jaringan narkoba,” kata salah seorang warga di Bengkalis, Sabtu (23/2/2019).
Selain itu informasi keterkaitan narkotika ini, Polisi seragam bebas itu turut mengamankan barang bukti yang ditaksir mencapai 7 kilogram (kg). Selain itu juga turut diamankan tiga unit sepeda motor di antaranya N-Max, Ninja dan satu unit merk Honda, serta beberapa unit handphone.
Kapolda Riau, Irjen Pol Drs Widodo Eko Prihastopo ketika dikonfirmasi Ahad (24/2/2019) pagi di halaman kantor Gubernur mengatakan, terkait para pengedar narkoba pihaknya sangat tegas. Dengan tidak pandang bulu.
''Kalau saya sudah saya perintahkan ke jajaran saya, terhadap permasalahan narkoba keras. Karena narkoba di Provinsi Riau ini sudah sangat meresahkan jumlahnya. Saya perintahkan tertangkap tangan dan pelaku ditindak tegas dan terukur,'' jelas Irjen Pol Widodo.
''Ya pokoknya terhadap masalah kegiatan narkoba segala macam itu kita tindak tegas, saya sudah perintahkan ke anggota,'' tutup mantan Wakapolda Jatim itu. (kr)
