Semarak Budaya Melayu di Helat di Kampus Unilak

Semarak Budaya Melayu di Helat di Kampus Unilak

PEKANBARU, RIAUREVIEW.COM -Untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat di ruang perkuliahan, mahasiswa dan didukung sepenuhnya oleh Fakultas Ilmu Budaya Universitas Lancang Kuning (FIB Unilak) kembali menggelar perhelatan Semarak Budaya Melayu untuk ke 5 kalinya  pada Jumat - Sabtu (26-27/4) bertempat di Kampus FIB Unilak.

Semarak Budaya Melayu kali ini mengusung tema Budaya dijunjung karya diusung menyelenggarakan berbagai kegiatan dan perlombaan antara lain ialah Lomba Syair, Lomba Musikalisasi Puisi, Lomba karya instalasi rumah adat Melayu, lomba menghias makanan.

Tidak hanya perlombaan pada Semarak Budaya Melayu ke 5 ini juga menyelenggarakan pelatihan story' telling dan pelatihan menulis buku.

Menurut Lik Idayanti selaku Wakil Dekan 3 sekaligus pembina kegiatan ini mengatakan, Kegiatan Semarak Budaya sudah memasuki tahun 5, tujuan utama kegiatan ini adalah sebagai wadah berekspresi mahasiswa, terutama mahasiswa FIB.

"Selain itu kegiatan ini bertujuan untuk menyukseskan visi unilak sebagai universitas berbasis budaya melayu dan mendukung visi dan misi Riau sebagi pusat kebudayaan melayu di Asia Tenggara tahun 2020".

Kepala Dinas Kebudayaan Riau Yose Rizal, M.Sn  yang turut hadir mengatakan ini adalah kegiatan akbar sejalan dengan visi Riau menjadikan pusat kebudayaan Melayu di Asean di tahun 2020.

Kita sebagai Civitas akademika tidak perlu merasa sungkan,  saya mengajak adek-adek sebagai orang-orang punggawa kebudayaan sebagai orang barisan terdepan dalam mengawal aktifitas kebudayaan di negeri ini. Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi, bahwa kalau kita tidak mempertahankan budaya melayu niscaya akan terjadi musibah, kalau kebudayaan tidak kita kembangkan atau tidak kita lestarikan pastilah akan terjadi musibah kebudayaan. Kita harus sama-sama menjaga kebudayaan, salah satunya randai kuantan, ternyata lebih subur di Malaysia dan Singapura, zapin Siak tidak jauh dengan zapin zohor. Kita jangan cuek dan harus serius ngurus kebudayaan termasuk manuskrip kuno, naskah-naskah, banyak orang/makelar mencari naskah naskah kuno dan dibeli, ini dibawa keluar negeri dan ini musibah.

Alhamdulillah beberapa tahun ini FIB dan Unilak membantu manuskrip yang tersebar di Riau untuk diselamatkan.

Di akhir sambutannya Yose mengucapkan, berterima kasih diundang di semarak kebudayaan, Insyaallah kedepan akan dibuat grand desain salah satunya menyediakan anggaran penelitian bagi dosen dan mahasiswa khususnya di bidang kebudayaan.

Pembukaan Semarak Budaya dilakukan secara simbolis dengan pemukulan kompang secara bersama sama-sama oleh dekan FIB Hermansyah, MSn, wakil dekan I dan wakil dekan III.

Berita Lainnya

Index