Membaca Strategi Politik Partai Demokrat Dekati PDIP

Membaca Strategi Politik Partai Demokrat Dekati PDIP

JAKARTA, RIAUREVIEW.COM -Langkah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) semakin mantap di dunia politik nasional. Dia ditunjuk menjadi Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) dalam Pemilihan Kepala Daerah 2018 dan Pemilihan Umum 2019. Strategi politik Demokrat untuk memenangkan Pilkada Serentak 2018 dan Pemilu 2019 ada di tangan Agus Yudhoyono.

Putra mahkota Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ini langsung melakukan manuver politik membawa panji partai berlambang mercy. Tidak tanggung-tanggung, dia membidik partai penguasa untuk diajak bicara.

Melalui Agus Yudhoyono, Demokrat mengajak PDIP berdialog. Agus Yudhoyono menyampaikan keinginan langsung kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Keduanya bertemu saat pengundian nomor urut partai politik peserta Pemilu 2019 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jl Imam Bonjol, Jakarta, Minggu (18/2).

Gayung bersambut. PDIP pun membuka diri untuk melakukan komunikasi politik dengan Agus Yudhoyono. PDIP mengutus putra Megawati, Prananda Prabowo. Dua putra mahkota akan bertemu dan didampingi masing-masing sekjen partai. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan akan mendampingi dan hadir dalam pertemuan itu.

"Pertemuan nanti sepenuhnya inisiatif AHY," ungkap Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Rachland Nashidik kepada merdeka.com, semalam.

Rencana pertemuan itu muncul ke permukaan bersamaan dengan teka-teki bursa calon wakil presiden yang akan mendampingi Joko Widodo. Dari hasil survei beberapa lembaga, nama Agus Yudhoyono sejauh ini tak terkalahkan dan berada di puncak calon wakil presiden dengan elektabilitas tertinggi. Skema-skema politik pun muncul dengan menjodohkan Jokowi dan Agus Yudhoyono untuk maju bertarung di Pilpres 2019.

Partai Demokrat tidak segan 'menjual' sosok Agus Yudhoyono yang dinilai pas dengan kriteria cawapres yang diinginkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Kriteria itu adalah memiliki chemistry hingga penggambaran NKRI.

Baik Agus Yudhoyono maupun Ketua Umum Demokrat SBY masih belum menentukan calon presiden atau calon wakil presiden yang akan didukung partai bernomor urut 14 itu. Sebab perkembangan politik sangatlah dinamis. Pengukuhan Agus Yudhoyono sebagai komandan pemenangan pemilu juga tidak otomatis dikaitkan dengan calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung Partai Demokrat.

PDIP mengakui melirik kandidat calon wakil presiden dari Partai Demokrat untuk mendampingi Jokowi di 2019. Nama yang gencar didorong adalah Agus Yudhoyono. Nama Agus Yudhoyono memang belum begitu teruji di percaturan politik nasional. Namun, dia cukup menarik perhatian ketika maju sebagai calon gubernur DKI. Karena itu PDIP masih memperhitungkan kans kemenangan apakah dapat mendongkrak suara apabila Agus Yudhoyono diduetkan dengan Jokowi.

Rachlan belum bisa memastikan materi pertemuan Agus Yudhoyono-Prananda terkait dengan cawapres yang akan mendampingi Jokowi. Namun dia menyiratkan, tidak menutup kemungkinan akan ada pertemuan lanjutan antara kedua putra mahkota.

"Saya belum diberitahu persisnya. Tapi saya kira publik perlu menata ekspektasi. Apapun yang akan dibicarakan dalam pertemuan nanti, jangan dilupakan itu baru pertemuan pertama," ungkap Rachlan.

Selama ini hubungan politik Megawati dan SBY berjarak sejak Pemilu 2004. Saat itu SBY memutuskan mundur dari menteri polhukam era Megawati. Tak berselang lama, SBY maju jadi capres melawan Megawati dan sukses mengambil simpati rakyat. Sejak itu, keduanya tak pernah tampak bertemu di hadapan media, baru bertemu kembali saat peringatan hari kemerdekaan RI ke-72 di Istana tahun 2017 lalu.

Rachlan memastikan, sesungguhnya SBY terbuka dengan segala kemungkinan politik. Termasuk dengan PDIP yang dikomandoi Megawati.

"Pak SBY, dari dulu beliau sangat terbuka pada kemungkinan komunikasi dengan Ibu Mega."

Demokrat tidak terang-terangan menjelaskan detail strategi politiknya termasuk mendekati PDIP. Strategi politik Demokrat kini ada di tangan Agus Yudhoyono.

"Tentu AHY paham dengan baik tujuan dan garis politik Partai Demokrat. Ia tak akan mengecewakan," tegasnya. [noe]

Sumber: merdeka.com

Berita Lainnya

Index