Ruang Sidang Paripurna DPRD Riau yang Mencekam, Simak Beritanya

Ruang Sidang Paripurna DPRD Riau yang Mencekam, Simak Beritanya
Sumber Foto GoRiau.com

PEKANBARU, RIAUREVIEW.COM - Ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Riau ''mengambilalih'' ruangan sidang paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau, Senin (5/3/2018). Setelah berhasil memasuki ruangnya, mereka  pun bersidang dan menetatpkan pajak pertalite maksimal 5 persen.

Aksi mahasiswa ini sempat diwarnai kericuhan dan suasana mencekam. Ribuan mahasiswa yang 'memanas' kemudian memaksa memasuki ruang Paripurna dengan mendobrak dan memecahkan kaca pintu ruang paripurna.

Pantauan GoRiau.com, Senin, (5/3/2018), ratusan mahasiswa langsung menduduki kursi dewan di ruang paripurna dan adakan rapat mengenai penurunan pajak pertalite layaknya anggota dewan dengan foto wajah anggota diletakkan dimeja masing-masing.

Rapat dipimpin oleh Presiden Mahasiswa UR Rinaldi Parepare, didampingi presiden mahasiswa dari universitas lainnya. Rapat itu kemudian mengesahkan penurunan pajak pertalite dari 5 persen menjadi 10 persen, yang mendapat sorakan antusias dari ratusan mahasiswa lainnya.

"Dengan ini kita sepakati bersama, pajak bbm non subsidi diturunkan menjadi 5 persen saja dari 10 persen. Demikianlah kita tutup rapat hari ini," ujar Rinaldi yang mengenakan wajah Ketua DPRD Riau Septina Primawati.

Selain itu, selama aksi berlangsung, sempat terjadi kericuhan ditempat terpisah antara mahasiswa dan anggota aparat. Beredar kabar bahwa satu anggota aksi dibawa oleh aparat menggunakan ambulance karena mengalami luka-luka akibat pertikaian dengan salah satu aparat.

Namun sampai berita ini dibuat masih belum ada kepastian yang dapat mengkomfirmasi peristiwa tersebut. Gabungan mahasiswa akhirnya pulang dengan tertib setelah 'rapat paripurna' disahkan.

Seperti diberitakan sebelumnya, Aksi unjuk rasa yang digelar oleh gabungan mahasiswa se-Riau menuntut kelangkaan premium dan penurunan harga pertalite kali ini berlangsung mendebarkan. Setelah berhasil mendobrak gerbang gedung DPRD Riau, seribuan mahasiswa merengsek masuk kelantai dua gedung DPRD Riau, tanpa dapat dihadang oleh aparat kepolisian.

Dari pantauan GoRiau.com, Senin, (5/3/2018), mahasiswa masih bertahan memenuhi di lantai dua, tepatnya didepan ruang rapat Paripurna dan menghitung mundur agar mahasiswa dibukakan pintu menuju ruang paripurna. Seratusan aparat kepolisian anti huru-hara kemudian segera disiagakan dilantai satu tepat di jalur tangga.

Selain itu, jalur lintas juga dialihkan melalui Jalan Mekar Sari, maka bagi pengemudi yang hendak melewati Jalan Sudirman sore ini harus memutar melalui rute tersebut. Hal itu dikarenakan sepanjang jalan Sudirman di depan DPRD Riau ditutup oleh kendaraan seribuan massa aksi dan kendaraan aparat kepolisian yang bertugas mengamankan.
Adapun tuntutan yang diajukan dalam aksi kali ini adalah meminta anggota dewan agar segera mengesahkan Perda Nomor 4 Tahun 2015 Pasal 24 ayat 2 tentang pajak pertalite, sehingga harga BBM tersebut dapat segera diturunkan.

"Pertama tadi kita baru dengar kabar, hari ini ada paripurna tentang perubahan Perda terkait pertalite, dan kita minta agar Perda itu segera disahkan, kita menuntut pajak bbm itu diturunkan secepatnya," ujar Mentri Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa Alvian Syafrizal.

Sampai saat ini, suasana masih mencekam dan aparat kepolisian dalam posisi siaga baik diluar maupun didalam ruangan. Tidak hanya itu, kepolisian kemudian menambah puluhan anggota Satpol PP, dikarenakan kondisi yang masih rawan memanas.

Gabungan mahasiswa juga masih bertahan dan menuntut bertemu anggota dewan untuk memperdengarkan aspirasinya. Namun, sampai saat ini belum ada anggota dewan yang dapat ditemui. ***

Sumber: GoRiau.com

Berita Lainnya

Index