Jokowi-Prabowo Masih Survei Tertinggi pada Capres 2019

Jokowi-Prabowo Masih Survei Tertinggi pada Capres 2019
Foto: REPUBLIKA

JAKARTA, RIAUREVIEW.COM - Joko Widodo dan Prabowo Subianto kembali menjadi yang tertinggi dalam survei yang dilakukan terhadap publik, survei yang dilakukan oleh Political Communication Institute (PolcoMM), Jokowi memimpin elektabilitas calon presiden dengan perolehan 49,08 persen.

"Hasil survei menunjukkan, siapa yang akan dipilih responden pada pilpres 2019 mendatang, Jokowi memperoleh sebesar 49,08 persen disusul Prabowo Subianto sebesar 29,67 persen. Sementara calon lain masih jauh di bawah keduanya," ungkap Direktur PolcoMM Heri Budianto di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Ahad (25/3).

Terkait calon wakil presiden keduanya, muncul dua nama dari kalangan militer yang menduduki urutan paling tinggi dari segi elektabilitasnya. Sebagai pasangan dari calon pejawat, elektabilitas Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menduduki posisi pertama dengan perolehan angka 24,08 persen. Kemudian disusul Zulkifli Hasan sebesar 20,08 persen dan Gatot Nurmantyo 18,92 persen.

Untuk Jokowi, kata Heri, melalui survei ini publik menilai sebaiknya latar belakang calon wakilnya berasal dari kalangan militer sebanyak 31,65 persen, partai politik 17,96 persen, kalangan profesional 16,26, dan tokoh agama 13,59 persen. Kalangan militer menjadi yang tertinggi karena para responden beranggapan mereka bisa bersikap tegas untuk melengkapi sosok Jokowi saat ini.

Berbeda dengan Jokowi yang menempatkan seseorang berlatar belakang tokoh agama menjadi calon wakilnya, Prabowo dinilai lebih baik memilih calon wakilnya yang berlatar belakang tokoh agama sebagai yang utama dengan angka 28,20 persen.

Sosok berlatar belakang militer justru menduduki posisi keempat jika dikaitkan dengan nama Prabowo dengan perolehan 15,24 persen. "Alasan responden menggandeng tokoh agama adalah untuk melengkapi padanan nasionalis-religius dalam pemerintahan," terang Heri.

Namun, ketika ditanya siapa calon wakil presiden Prabowo, mayoritas responden lebih memilih Gatot Nurmantyo yang berlatar belakang militer dengan angka 21,83 persen. Barulah kemudian terdapat nama Zulkifli Hasan dengan angka sebesar 18,50 persen, AHY 15,50 persen, dan seterusnya. Heri menuturkan, hal tersebut merupakan bentuk ketidakkonsistenan respondennya.

"Hal ini disebabkan oleh minimnya pengetahuan responden tentang latar belakang tokoh-tokoh nasional. Responden lebih hafal nama daripada latar belakang tokoh. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi para tokoh untuk mensosialisasikan kepada publik," terangnya.

Dalam melakukan survei, PolcoMM menggunakan metode multistage random sampling dengan melibatkan 1.200 responden di 34 provinsi. Survei dilakukan pada 18 Maret-21 Maret 2018 dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen dan margin of error sebesar 2,83 persen.

Sumber: REPUBLIKA.co.id

Berita Lainnya

Index