Polisi Tembak Mati Perampok Minimarket di Masa Pandemi Corona

Polisi Tembak Mati Perampok Minimarket di Masa Pandemi Corona
Ilustrasi.

JAKARTA, RIAUREVIEW.COM -Polisi menembak satu dari lima pelaku perampokan spesialis minimarket yang kerap beraksi di wilayah Bekasi, Serang, Tangerang, dan sekitarnya. Terakhir mereka merampok minimarket di kawasan Bekasi di tengah situasi pandemi virus corona, 17 April lalu.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan satu tersangka berinisial FS meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit setelah mengalami luka tembak. FS ditembak karena berusaha kabur saat ditangkap.

"FS dia adalah kaptennya, dia yang menentukan mana sasarannya," kata Yusri dilansir CNNIndonesia, Kamis (23/4).

Yusri menjelaskan, penangkapan komplotan tersebut bermula dari laporan aksi pencurian minimarket di daerah Jatiasih, Kota Bekasi pada 17 April.

Dari laporan itu, polisi melakukan penyelidikan dan berhasil meringkus lima pelaku pada 20-21 April di sejumlah lokasi berbeda.

Yusri menjelaskan dalam menjalankan aksinya, para tersangka memiliki peran berbeda. Tersangka FS dan MT berperan membongkar gembok minimarket. Tersangka MT disebut juga berperan mengambil barang-barang seperti brankas, rokok, hingga susu.

"Para tersangka masuk ke minimarket dengan cara membobol rolling door dengan menggunting gembok dengan gunting besar dan linggis," ujar Yusri.

Kemudian, tersangka DN berperan memantau situasi dan ikut mengambil barang-barang. Lalu, tersangka HS dan F berperan menerima dan membeli barang hasil curian.

Lebih lanjut Yusri menjelaskan, dari hasil pemeriksaan, diketahui tersangka MT dan DN merupakan residivis dalam kasus serupa.

Dari tangan para tersangka, polisi turut menyita sejumlah barang bukti. Antara lain, dua gunting besar untuk memotong gembok, linggis, dan tiga brankas yang telah dibongkar.

Selain itu, polisi juga turut mengamankan sejumlah barang hasil curian berupa 40 bungkus rokok, dua renceng kopi, 25 susu hingga 80 detergen.

Atas perbuatannya, keempat tersangka dijerat Pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman pidana tujuh tahun penjara.

Berita Lainnya

Index