AMAL DAN BERKORBANLAH DALAM BERAMAL

AMAL DAN BERKORBANLAH DALAM BERAMAL

Demi Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, diadakannya seluruh alam dalam naungan kasih sayang-NYA. IA jadikan dirimu dengan kesempurnaan wujud dari kasih sayang-NYA yang tulus. Sekali-kali tidak akan pernah bertemu dengan-NYA jiwa yang kasar dan tiada menyertai kasih dan sayang-NYA.

Wahai manusia ingatlah engkau akan nikmat yang telah Allah berikan kepadamu dan telah dijadikannya dirimu sebagai khalifah-NYA. Semua itu, agar engkau tulus dalam mengabdi kepada-NYA.
Firman Allah :

  1. Sesungguhnya kami memberikan nikmat kepadamu yang sangat banyak
  2. Sebab itu, sembahlah Tuhanmu dan berkorbanlah 
  3. Sesungguhnya (dengan itu) musuh engkau menjadi putus (Al Kauustar)

Musuh-musuhmu dalam menuju Allah adalah kebakhilan (pelit). Bakhil itu muncul dikarenakan dirimu tiada pernah mengakui semua nikmat yang datang itu dari Allah yang merupakan bukti limpahan rahmat-NYA. Kesadaranmu teramat jauh dari limpahan hidayah-NYA. Sekarang, saksikanlah dirimu siapa yang menjadikanmu? Siapa yang menyempurnakan kejadianmu? Apakah ada kekuasaan lain selain-NYA, yang berkuasa dengan mutlak atasmu?

Apa yang engkau bakhilkan? Sementara engkau mengetahui bahwa segala yang ada di bumi dan di langit serta perbendaharaan yang ada diantara keduanya adalah milik Allah dan akan kembali kepada Allah?

Kebakhilan bukan sifatmu yang sebenarnya, ia adalah tunggangan dirimu  berupa sifat syetan yang bersarang dalam pikiranmu. Jangan engkau rangkul sendiri dunia ini, sebab bumi ini diciptakan untuk dinikmati bersama-sama (sosial).   

Sungguh durjananya dirimu karena kepada dirimu sendiri engkau bakhil dan pelit. Ketawa dan senyum tertahan, pikiranmu terbeban dengan keagungan harta yang tiada berujung. Bagaimana mungkin Allah akan menambah nikmatnya terhadapmu. Sementara, engkau tidak pernah mensyukuri nikmat itu?  Tidakkah engkau ingat akan firman-NYA:
“Apabila engkau bersyukur atas nikmatKU, niscaya akan KU tambah, apabila engkau khufur sesungguhnya azab-KU  amat pedih”.

Harta senantiasa akan menjadi laknat bila tidak engkau belanjakan di jalan Yang Maha Memiliki Segala Sesuatu. Harta itu, akan menjadi beban yang teramat berat dalam perjalanan menuju-NYA. Hanya satu jalan untuk menghapus hijab ini darimu, yaitu beramallah dan berkorbanlah. Berikanlah sebagian harta kepada saudaramu yang tidak mampu.   

Jangan jadikan kebakhilan  pakaianmu, hidupmu akan menjadi lebih indah bila menjauhi sifat itu. Sebab, kebakhilan adalah pakaian neraka dan sifat yang tidak disukai oleh Allah dan makhluknya.   

Wahai manusia, seandainya dunia ini adalah milikmu, lautan dan perbendaharaan  dunia engkau miliki. Kemudian engkau bawa semua itu lalu ditukar demi menemui Tuhan, niscaya tidak akan terbayar untuk bertemu dengan-NYA. Untuk bertemu dengan Allah, engkau harus lakukan pengorbanan harta, jiwa dan seluruh apa yang engkau sayangi. Tidakkah engkau belajar dari apa yang diperintahkan Allah kepada Nabi-NYA Ibrahim AS? Demi untuk menuju Allah, ia tinggalkan bapak dan keluarga yang tidak seiman setelah mereka berpaling dari kebenaran Tuhan. Lalu, disuruh Ibrahim mengorbankan anaknya kepada Allah. Bermacam pikiran dan galau melanda benak Ibrahim saat itu. Berpikir ia antara iman dan keraguan. Apakah ini benar  perintah Allah? Bagaimana mungkin Allah menyuruh mengorbankan anak sendiri sebagai bagian penyembahan kepada-NYA? Bertubi-tubi pikiran  demikian merasuk jiwanya, sampai datang perintah Allah yang tegas.   

Apa yang terjadi bagi Ibrahim  sama juga dengan apa yang engkau alami bila betul-betul ingin menuju Tuhan itu. Kebesaran Allah itu selalu menyertai orang-orang yang beriman kepada-NYA. Atas pertolongan Allah juga Ibrahim melaksanakan tugas-NYA. Ikhlas adalah kunci  pengorbanan kepada Allah. Semua perintah yang IA berikan atas orang-orang pilihan-NYA adalah untuk menyatakan sebuah pengakuan bahwa tidak ada yang engkau miliki melainkan seluruhnya adalah milik Allah. Bagaimana cara Allah akan mengambil milik-NYA lagi itu adalah hak Allah. Namun, ketahuilah wahai a’bid sesungguhnya apapun yang IA tetapkan dan apa yang diperintahkan adalah untuk kebaikan dan kemuliaanmu. Mustahil bagi Allah A’zza Wajalla menciptakan makhluk dan menetapkan hukum dan aturan-NYA untuk kepentingan Allah melainkan seluruhnya adalah untuk makhluk itu sendiri.

Wahai a’bid, wahai salik yang senantiasa  mencari Allah dalam kesendirian, dan di tengah khalayak ramai, ringankan beban perahu dalam mengarungi lautan kalam Allah yang tiada batas. Ringankan dan terus ringankan, sebab ombaknya amat berat bagi perahu yang sesak dan penuh. Datanglah engkau memasuki gerbang Al Haq itu dengan kesendirian yang tulus. Jangan engkau bawa seluruh duniamu, jangan engkau bawa juga seluruh apa yang engkau sayangi dalam perjalanan ini. Serahkan semua itu pada Allah dan Rasul-NYA.   

Jangan engkau beratkan muatanmu dengan barang-barang yang sesungguhnya tidak akan pernah sampai kepada Allah. Tidakkah engkau perhatikan firman-NYA, bahwa yang akan sampai kepada Allah itu bukanlah daging dan harta dari korbanmu, akan tetapi ketaqwaanmu. Kemewahan dan gaya hidup duniamu hanya akan mendapat siksa dari Allah. Tinggalkan semua itu,  carilah karunia Tuhanmu yang lebih besar dengan berkorban dijalan-NYA. Berteguh hatilah,  sebagaimana orang-orang pilihan-NYA yang telah teruji kebesaran-NYA.

Firman Allah:

Dialah Tuhan timur dan barat, tiada Tuhan selain DIA. Sebab itu ambillah IA sebagai pelindung. Dan hendaklah engkau berteguh hati terhadap perkataan yang mereka ucapkan, dan menghindarlah dari mereka dengan cara yang sebaik-baiknya. Dan biarkan aku yang berurusan dengan orang yang mendustakan itu, orang-orang yang hidup meawah! Dan berilah tangguh barang sedikit waktu. (Al Muzzammil 9-11)

Bila engkau berteguh hati dalam pengorbanan maka akan tersingkap bagimu kegaiban-kegaiban-NYA, limpahan ilham senantiasa akan memenuhi hatimu bagai curahan air yang dingin menyejukan kalbu. Kebahagiaan senantiasa menyertaimu, hidupmu lapang dan tiada dalam kesempitan. Engkau bahagia karena telah ditunjuki dan berada dalam pimpinan-NYA.   

Engkau akan temui bahwa dunia ini adalah kuda-kuda untuk menemui Allah, kendarailah dunia itu di jalan Allah. Percepat kendaraanmu itu dengan pengorbanan yang ikhlas tulus karena-NYA. Rasakanlah bahwa di atas kasih sayang-NYA lah engkau bisa memberi sesama dan beramal dijalan-NYA. Gantungkan dirimu kepada Asshamad (Zat yang kepada-NYA bergantung segala sesuatu).

Berita Lainnya

Index