Presiden China Tak Pakai Masker Saat Hadiri Sidang Parlemen

Presiden China Tak Pakai Masker Saat Hadiri Sidang Parlemen

JAKARTA, RIAUREVIEW.COM -Presiden China Xi Jinping tidak mengenakan masker saat menghadiri Kongres Rakyat Nasional (NPC) sesi ketiga pada tahun ini yang digelar di Beijing pada Jumat (22/5).

Xi terlihat memimpin para delegasi saat sesi mengheningkan cipta selama satu menit untuk korban meninggal akibat virus corona (Covid-19). Setelah itu, Perdana Menteri Li Keqiang, orang nomor dua di China, menyampaikan laporan kerja pemerintah.

Sebelum acara, semua delegasi NPC melakukan tes Covid-19 namun beberapa para pemimpin terlihat tidak memakai masker di Beijing pada hari ini. 

Sehari sebelum NPC, Konferensi Konsultatif Politik Rakyat China (CPPCC) juga memulai sesi pertamanya pada Kamis (21/5) setelah tertunda dua bulan akibat wabah Covid-19.

Televisi pemerintah menunjukkan ratusan delegasi bermasker mengenakan setelan bisnis berwarna hitam berjalan menaiki tangga aula, tak lama sebelum sesi dimulai.

Xi Jinping dan 25 anggota Politbiro atau badan kepemimpinan puncak Partai Komunis lainnya berada di tengah-tengah panggung utama.

Dikenal sebagai pertemuan dua sesi, pertemuan tahunan CPPCC dan NPC melibatkan ribuan delegasi yang berbondong-bondong menuju Beijing untuk hadir di pertemuan intensif guna membahas sejumlah kebijakan.

Awalnya pertemuan itu dijadwalkan dihelat bulan Maret dan diperpendek menjadi tujuh hari, dari yang biasanya diselenggarakan selama 10 hari.

Jumlah jurnalis yang diizinkan masuk ke Aula Besar berkurang secara besar-besaran, banyak jumpa pers dan wawancara bersama delegasi dialihkan secara daring sebagai langkah pencegahan virus.

Dilansir dari CNNIndonesia, pada Jumat, di pertemuan NPC, para menteri akan mengungkap target ekonomi utama, anggaran militer, dan prioritas strategis lainnya yang menjelaskan pemikiran para pemimpin Partai Komunis akibat keterpurukan yang disebabkan virus corona.

Isu-isu seperti pencegahan epidemi dan pengendalian, pengentasan kemiskinan, kebijakan Hong Kong, dan penciptaan lapangan kerja diharapkan menjadi prioritas utama dalam agenda tahun ini.

Berita Lainnya

Index