Lembaga Masyarakat Sinyalir Pembagian BLT Kampong Bunsur tak Tepat Sasaran

Lembaga Masyarakat Sinyalir Pembagian BLT Kampong Bunsur tak Tepat Sasaran
Kantor Kampung Bunsur.(Ramos)

SIAK, RIAUREVIEW.COM -Pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) Kampong Bunsur, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak disinyalir tak tepat sasaran. Hal itu dikatakan Ketua Lembaga Masyarakat Kampong Bunsur Abas, Rabu (27/5/2020).

Menurut Abas, kondisi ini terjadi disebabkan adanya upaya merubah data penerima oleh oknum Sekretaris Camat (Sekcam) dan Krani Kampong Bunsur.  Abas mengatakan, data yang menerima BLT semula berjumlah 140 kepala keluarga (KK), berubah menjadi 130 KK. 

Bantuan ini, kata Abas, diberikan senilai Rp 600 ribu per bulan bagi warga terdampak Covid-19. BLT diterima selama tiga bulan bagi keluarga miskin yang terdampak. Namun,  penerimanya dinilai masih banyak yang tidak tepat sasaran. Akibat dirubah oleh oknum tersebut. 

“Kita sangat menyesalkan pembagian BLT yang di lakukan oleh Pemerintah Kampong Bunsur  belum tepat sasaran, karena data yang mereka gunakan tidak akurat. Masih banyak warga  yang seharusnya menerima BLT menjadi tidak menerima, ini semua akibat ulah oknum tersebut, kalau pemerintah Kampong tidak ada masalah,” urainya.

Dikatakannya lagi, atas kondisi ini, Lembaga Masyarakat Kampong Bunsur menduga, jatah warga miskin tersebut dialihkan ke warga atau pengusaha wallet dan kedai runcit yang ada di Kampong Bunsur.

“Kita minta data pembagian  BLT Kampong Bunsur di data ulang kembali. Karena data pembagian BLT kampong Bunsur tidak sesuai dengan realita yang ada dilapangan,” ujarnya. 

Sementara itu, Camat Sei Apit Wahyudi, Rabu (27/5/2020) saat dikonfirmasi media ini belum memberikan jawaban. Upaya konfirmasi via WhatsApp (WA) juga tidak mendapatkan balasan.

Terpisah, Sekretaris Camat (Sekcam) Sei. Apit, Sapri, S.Ag, saat ditanya media ini via WA mengatakan, jika adanya upaya merubah data itu tidak benar. 

“Kita tidak ada merubah data, kami dari Pemerintah Kecamatan hanya melakukan verifikasi saja. Ketika kami tanya pekerjaan dan penghasilan, maka ditemukanlah kategorinya dan apa yang kami lakukan sesuai dengan arahan camat.  Karena yang mengeluarkan SK verifikasi ada camat,” katanya. 

Menurut Sapri, berdasarkan verifikasi  yang dilakukan tidak ada pemilik wallet yang menerima BLT. Jikapun ada, itu cuma kedai kedai kecik (kecil,red), yang berdampak juga penjualannya karena Covid-19.

“Tidak ada pemilik wallet yang menerima BLT. Jikapun ada, itu Cuma kedai-kedai kecik (kecil, red), yang berdampak juga hasil penjualannya disebabkan Covid-19,” tutupnya. (Ra/Info)

Berita Lainnya

Index