Ahok: Gaji di Pertamina 170 Juta, Lebih Nyaman Jadi Gubernur

Ahok: Gaji di Pertamina 170 Juta, Lebih Nyaman Jadi Gubernur

JAKARTA, RIAUREVIEW.COM -Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan gajinya saat ini sebagai petinggi di Pertamina jauh lebih besar dibanding gajinya saat masih menjabat Gubernur DKI Jakarta.

"Saya mah enak sekarang, gaji lebih gede. Gaji ya gedean komisaris lah, jauh," ujar pria yang akrab disapa Ahok ini dalam acara bincang-bincang bersama Andy. F Noya di instagram kickandyshow, dikutip Minggu (28/6/2020).

Dia menyebutkan gaji pokoknya sebagai Gubernur DKI Jakarta medio 2014-2017 lalu cuma sebesar Rp 7 juta per bulan. Dengan tambahan tunjangan uang makan sebesar Rp 30 juta dan mendapatkan fasilitas mobil dinas plus sopir.

Sementara itu Ahok menyebut saat ini gajinya di Pertamina sebagai komisaris utama sebesar Rp 170 juta.

"Kalau gaji Gubernur kan Rp 7 juta lebih sebulan, tunjangan uang makan Rp 30 juta, memang ada mobil dan sopir. Kalau di Pertamina kita bisa dapat Rp 170 juta gaji," ujar Ahok.

Melansir dari detik.com Ahok juga bercerita sebetulnya dirinya lebih nyaman jadi Gubernur dibanding komisaris meski gajinya jauh lebih besar. Pasalnya, sebagai Gubernur dia bercerita dirinya bisa banyak menolong banyak orang Jakarta yang membutuhkan.

Menurut penuturannya, selama jadi Gubernur, dalam sebulan dia mengeluarkan dana operasionalnya hingga Rp 3 miliar, hanya untuk membantu orang miskin. Dia menyebut dana itu langsung diberikan ke rekening masing-masing orang yang membutuhkan.

"Dua-duanya sih sama, tapi jadi Gubernur lebih enak, bisa menolong orang banyak. Saya punya dana operasional itu 1 bulan kita bisa pakai hampir Rp 3 miliar untuk bantu orang miskin. Saya transfer langsung ke rekening mereka masing-masing," kata Ahok.

Ahok berkisah selama jadi Gubernur setiap pagi hari warga Jakarta banyak meminta bantuan kepadanya langsung di Kantor Balai Kota. Dia menyebut akan membantu yang meminta bantuan dengan mentransfer uangnya lewat rekening Bank DKI.

"Terutama yang ijazahnya nyangkut ya. Kadang ada orang ijazah nyangkut, atau dia butuh beli obat nggak ditanggung BPJS. Tiap pagi orang datang minta bantuan tuh kita bantuin aja, asalkan dia punya rekening Bank DKI, kalau nggak punya kita bukakan dia Bank DKI," ungkap Ahok.

Menurutnya, bantuan diberikan lewat rekening Bank DKI, agar tercatat rapih dan transparan, sehingga dirinya terbebas dari tuduhan 'nilep' anggaran.

"Saya nggak mau dituduh nilep uang operasional kan, kalau kontan kan itu bisa dituduh nilep. Jadi kalau pakai rekening bank kan itu bisa tercatat dengan baik," cerita Ahok.

Berita Lainnya

Index