Acara Gubernur Riau di Siak Dibubarkan Mahasiswa, Tak Kantongi Izin dan Sarat Muatan Politis

Acara Gubernur Riau di Siak Dibubarkan Mahasiswa, Tak Kantongi Izin dan Sarat Muatan Politis

SIAK, RIAUREVIEW.COM --Belakangan ini sosok Gubernur Riau Syamsuar kerap mendapat sorotan tajam dari publik di Bumi Melayu Lancang Kuning.

Selain di demo soal dugaan kasus korusi di Kabupaten Siak saat dirinya menjadi bupati disana, kasus virus corona yang terus melambung di Riau pun turut menjadi perhatian pemerintah pusat.

Belum lagi kabar yang sudah menjadi rahasia umum, bahwa Syamsuar paling sering melakukan kunjungan kegiatan ke Siak sebagai upaya untuk memenangkan jagoan Partai Golkar di Pilkada Siak.

Anehnya, Syamsuar hanya fokus di Pilkada Siak saja, padahal ada 9 kabupaten dan kota di Provinsi Riau yang sedang menggelar Pilkada 2020.

Baru-baru ini, tepatnya hari Kamis 29 Oktober 2020 di Gedung Olah Raga (GOR) Tualang, Kabupaten Siak digelar kegiatan bernama Gebyar Melayu Riau. Acaranya dibuka oleh Gubernur Riau Syamsuar.

Tak ayal, saat acara tengah berlangsung, sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Tualang (AMT) mendemo dan membubarkan acara yang disebut tak punya izin dari pemerintah setempat itu.

Acara yang melibatkan banyak orang tersebut dikatakan tanpa mengantongi izin dari Satgas Covid-19 Kabupaten Siak, sehingga dikhawatirkan akan menambah klaster baru penularan Covid-19 di Siak, terutama Kecamatan Tualang.

Terlihat pula di lokasi acara para mahasiswa meminta agar pihak penyelenggara dapat memperlihatkan izin kegiatan yang dihadiri Gubernur Riau itu.

Sepertinya, target untuk memenangkan calon Syamsuar di Pilkada Siak sudah merupakan pertaruhan marwah dan martabat, bukan lagi sekedar pertarungan politik, di mana kalah menang merupakan hal biasa.

Bahkan, sejumlah mahasiswa sempat terlibat cekcok dengan Kepala Dinas Kominfotik Provinsi Riau Chairul Riski. Kemudian juga terlibat dialog dengan Pjs Bupati Siak Indra Agus Lukman.

Para mahasiswa ini juga menunggu Syamsuar untuk dapat berbicara secara langsung. Namun, usai memberikan sambutan dan membaca puisi pada kegiatan itu, Syamsuar pun keluar ruangan.

Mantan Bupati Siak dua periode yang kini berseberangan dengan Bupati Siak saat ini Alfedri, lawan politiknya di Pilkada Siak 2020 ini dikawal ketat oleh pengawal dan ajudannya.

Gubernur Syamsuar ngacir masuk ke dalam mobilnya, sementara pihak mahasiwa terhalang untuk dapat berdialog dengan Ketua Golkar Riau ini.

Sambil berjalan ke dalam mobilnya, Syamsuar sempat mengangkat tangan kepada mahasiswa dan wartawan. Dia juga menolak untuk diwawancarai wartawan dan menolak pula berdialog dengan mahasiswa.

"Ini bukan acara politik, bukan acara politik. Minta maaf ya," kata Syamsuar sambil masuk ke mobilnya dan meninggalkan GOR Tualang.

Mahasiwa tampak kecewa dengan perlakuan Syamsuar tersebut. Bahkan, sejumlah mahasiswa itu tiba-tiba terlibat cekcok mulut dengan Kepala Diskominfotik Riau Chairul Riski.

Terdengar mahasiswa mempertanyakan izin kegiatan yang digelar di tengah pandemi Covid-19.

Ketua AMT Riko Saputra mengatakan, pihaknya memang melakukan protes terhadap kegiatan tersebut. Alasannya, Gubernur Riau tidak konsisten menegakkan peraturan.

"Kalau pejabat membuat acara boleh, kalau masyarakat tidak boleh. Kemudian kami juga ingin tahu apakah acara itu ada izin dari Satgas Covid-19 atau tidak. Setelah kami cek ke Satgas ternyata panitia tidak mengajukan permohonan izin," kata dia.

Dia mengatakan, kegiatan tersebut sangat bertentangan dengan Peraturan Gubernur Riau Nomor 55 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Provinsi Riau.

Kemudian melanggar surat edaran Bupati Siak Nomor 415 tahun 2020 tentang pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19 di Kecamatan Tualang.***
(fixpekanbaru.com)

Berita Lainnya

Index