Dibully di Medsos, UAS: Kalau Terus Dimuliakan, Disanjung, Lama-lama Bisa Jadi Fir'aun

Dibully di Medsos, UAS: Kalau Terus Dimuliakan, Disanjung, Lama-lama Bisa Jadi Fir'aun

RIAUREVIEW.COM -- Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020 ini menyerat nama ustadz kondang Abdul Somad khususnya di wilayah Medan.

Hal ini menjadikan Ustadz Abdul Somad atau dikenal dengan sebutan UAS sebagai sorotan publik belakangan ini lantaran berlangsungnya Pilkada.

UAS mengungkapkan terkait Pilkada yang menjadi salah satu sarana dalam pengaplikasian ceramahnya selama ini.

Dia menuliskan pendapatnya mengenai proses Pilkada yang berlangsung serentak pada Rabu 9 Desember 2020. UAS mencuit kalimat yang menyentil.

Dalam keterangannya, UAS menjelaskan bahwa bentuk dukungan yang ia berikan kepada salah satu paslon adalah sebagai penerapan materi ceramah yang selama ini ia sampaikan kepada para jamaahnya.

Di akun Twitter pribadi UAS @UAS_AbdulSomad ia menuliskan;
"Apa arti Pilkada bagi UAS? 1. Mengaplikasikan ceramah saya selama ini, bahwa perbaikan pada 3 aspek, pendidikan, ekonomi, politik. Saat pilkada saya berijtihad: memilih paslon, meminta komitmen, mendukung," tulis UAS dalam cuitannya.

Sementara itu, menyinggung perihal kekalahan atau kemenangan dalam Pilkada, UAS pun menuturkan, dirinya tak begitu mempedulikan hal tersebut.

"Saya tidak berfikir menang atau kalah. Karena Allah hanya menilai perjuangan, bukan hasilnya," katanya.
Tak cukup sampai di situ, dengan banyaknya pihak yang menyoroti kekalahan paslon yang didukung oleh UAS ini, sang ulama menyampaikan bahwa ia sejatinya telah menang sebelum pencoblosan.

"Saya sudah menang sebelum pencoblosan, krn saya menang melawan godaan uang, mobil, dan jabatan. Saya memang melawan DIAM cari selamat. Saya menang melawan pesan2 dari jkt: Uas jangan berpihak! Begini cara sy melawan," ujarnya.

Dalam cuitan lainnya, dirinya menganggap bahwa ujaran kebencian serta cacian yang ia dapat di media sosial merupakan bukti bahwa dirinya bukan siapa-siapa.

"Dibully, dihina, dicaci maki di medsos, itu menyadarkan diri saya bahwa saya bukan siapa-siapa. Kalau terus dimuliakan, disanjung, lama-lama saya bisa jadi fir’aun," ucapnya.

Sementara itu, dikutip dari situs KPU, hasil penghitungan suara sementara menunjukkan pasangan Bobby-Aulia di Kota Medan memperoleh 52,3 persen, mengungguli pasangan Ahyar-Salman dengan perolehan 47,7 persen.

Penghitungan ini berdasarkan suara yang telah dihitung dari 1402 TPS dari total 4303 TPS.***

Sumber: fixpekanbaru.com

Berita Lainnya

Index