Ekonomi Tidak Berjalan, Kontraktor IPAL Didesak Berikan Kompensasi ke Masyarakat

Ekonomi Tidak Berjalan, Kontraktor IPAL Didesak Berikan Kompensasi ke Masyarakat

PEKANBARU, RIAUEVIEW.COM --Anggota DPRD Kota Pekanbaru, Eri Sumarni meminta kontraktor pengerjaan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) untuk memberikan kompensasi kepada masyarakat sekitar lokasi proyek karena dinilai telah menyebabkan kerugian ekonomi warga.

"Sejak proyek ini berjalan banyak dampak yang ditimbulkan, terutama bagi masyarakat di sekitaran Jalan Mangga, KH Ahmad Dahlan dan beberapa titik lain pengerjaan IPAL ini. Dimana roda ekonomi dan UMKM tidak berjalan dan masyarakat merugi," cakap Eri Sumarni, Senin (27/9/2021).

Pengerjaan IPAL di Pekanbaru dikerjakan oleh empat kontraktor, yaitu PT Hutama Karya, PT Wijaya Karya, PT Pembangunan Perumahan (PP), dan PT Adhi Karya.

Lanjut politisi Hanura ini proyek yang sudah dikerjakan bertahun-tahun ini tak hanya merugikan perekonomian masyarakat saja, namun banyak akibat lainnya yang ditimbulkan dari pengerjaan proyek ini adalah rusaknya jalan dan drainase yang tersumbat.

Eri Sumarni yang merupakan anggota DPRD Pekanbaru daerah pemilihan Sukajadi ini mengaku banyak mendapatkan aduan dari masyarakat terkait dengan tingginya angka kecelakaan di lokasi proyek IPAL.

"Kondisi jalan yang berlubang sebabkan rawan kecelakaan, bahkan ada warga kita yang sudah menjadi korban dan meninggal dunia. Belum lagi persoalan banjir yang dikeluhkan masyarakat, persoalan ini harus segera disikapi oleh pihak kontraktor, carikan solusi dan beri kontribusi kepada masyarakat yang terdampak," jelasnya.

Lebih jauh Eri Sumarni juga mempertanyakan sistem pengerjaan IPAL tersebut, karena menurutnya sendiri banyak hal yang mengganjal dan membuat masyarakat menjadi kebingungan.

"Sebenarnya pengerjaan proyek ini seperti apa? Karena kita lihat pengerjaan IPAL ini tidak dituntaskan satu persatu, tetapi kita lihat penggalian lubang yang satu belum selesai kemudian ditinggalkan dan digali lagi lubang yang baru sehingga dari ujung ke ujung tidak ada yang beres. Yang anehnya lagi setelah selesai dan diaspal bagus kemudian digali lagi," tuturnya.***

 

Sumber: cakaplah.com

Berita Lainnya

Index