Silaturrahmi ke Kadin Bengkalis

Kabinda Riau Singgung Astragatra Ekonomi Paling Terpenting di Riau

Kabinda Riau Singgung Astragatra Ekonomi Paling Terpenting di Riau
FOTO : SILATURRAHMI : Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Riau Brigjend TNI Amino Setya Budi (Baret Merah) melaksanakan bersilaturrahmi di Kantor Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Bengkalis, Jalan Sri Pulau, Rabu (29/9/2021).

BENGKALIS, RIAUREVIEW.COM — Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Riau Brigjend TNI Amino Setya Budi bersilaturrahmi di Kantor Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Bengkalis, Jalan Sri Pulau, Rabu (29/9/2021).

Kunjungan perwira TNI dari Kopassus tersebut sebagai bentuk apresiasi terhadap organisasi Kadin yang diketuai Masuri, SH. Dalam silaturrahmi turut dihadiri Bupati Bengkalis diwakili Wakil Bupati Bengkalis Kasmarni, Dandim 0303/Bengkalis Letkol Inf Endik Yunia Hermanto, Kapolres Bengkalis AKBP Hendra Gunawan, Kaban Kesbangpol Hermanto Baran serta undangan lainnya.

Brigjend TNI Amino Setya Budi pada kesempatan itu turut memaparkan kondisi Penguatan Ekonomi Ditinjau Dari Sudut Pandang Wawasan Kebangsaan. Salah satunya yaitu Astra gatra yang merupakan inti sari dari semua negara. Mulai dari Sosial, Politik, Ekonomi, Budaya dan Hankam. Akan tetapi semua astragatra paling terpenting adalah ekonomi, khususnya dalam menujang kehidupan ataupun kebutuhan secara personal masyarakat.

“Kebutuhan ekonomi ini paling utama dari astragatra. Mulai dari kebutuhan makan, pakaian dan rumah (papan). Kemudian dia harus punya kendaraan dan pendidikan. Kalau ekonomi tidak bagus, maka tidak akan bisa terjadi,”urainya.

Ia mengatakan, Kabupaten Bengkalis ditinjau dari ekonomi sangat baik, tapi juga ada ancaman dan ancaman itu tidak kelihatan, terutama soal adu domba. Jika ancaman itu terjadi, maka Bengkalis tidak akan maju.

“Potensi ekonomi di Bengkalis sangat banyak, kalau dirusak maka tidak akan maju, maka dari itu kita perlu memperkuat wawasan kebangsaan, bersama-sama dalam memajukan Bengkalis,”katanya.

Sementara itu, Ketua Kadin Bengkalis Masuri, SH menyampaikan, pasca kedatangan Presiden RI ke Negeri Junjungan Bengkalis. Dirinya telah mengetahui kedatangan Kabinda Riau dan sempat melihat pulau Bengkalis dibagian pesisir.

Ia juga mengatakan, sisa waktu yang ada, membangun komunikasi penguatan ekonomi dari sudut pandang wawasan kebangsaan, artinya harus memiliki jatidiri kemandirian, tak boleh bergantung dari orang di luar.

“Jika ekonomi baik, maka segala pengaruh radikalisme, terorisme dan narkoba, segala macamnya bisa diantisipasi. Semua ini intinya ekonomi, kalau ekonominya lemah, maka mudah terpengaruh, maka ekonomi berbasis wawasan kebangsaan itulah yang lebih diperkuat melalui Kadin,”katanya.

Ekonomi wawasan kebangsaan yang dimaksud, sambung Masuri, tak lain adalah penguatan ekonomi dalam pembinaan dan penyuluhan bagaimana sebuah komuditi hasil daerah bisa laku di negara luar melalui ekspor, serta memberikan edukasi dan motivasi kepada masyarakat kita semua, sehingga ekononi dasar menjadi fundamental paling utama bagi pembangunan negara dan bangsa.

Terpisah, Wakil Bupati Bengkalis H. Bagus Santoso mengatakan untuk menguatkan ekonomi Pulau Bengkalis, harus berkolaborasi bersinergi dalam ilmu ekonomi dengan bisa menguraikan potensi yang sangat menonjol di kabupaten Bengkalis, yang tidak terlepas dari pertanian, perkebunan dan perikanan. Apalagi Bengkalis merupakan daerah perbatasan langsung dengan negeri jiran malaysia.

"Maka kita semua pihak harus menghasilkan kesejahteraan dan akan lebih maju ketika ekonomi melalui potensi-potensi dengan sumber daya alam yang kita punya. Kami pihak pemerintah Bengkalis sangat memberikan apresiasi dengan acara ini, agar bisa memuaskan banyak masyarakat tentang perekonomian," ungkapnya.

Senada diutarakan Kapolres Bengkalis AKBP Hendra Gunawan, perekonomian Bengkalis hari ini, selalu bergantung dengan APBD, ada juga sektor perikanan (nelayan), pertanian dan perkebunan, yang masih eksis ditengah-tengah masyarakat Bengkalis.

"Kami melihat permasalahan ini, sebagai Polisi bukan hanya menegakkan hukum, kami mempunyai program Kampung Tangguh dengan memanfaatkan lahan tidur yang kami miliki. Kami saat ini sedang mengembangkan tanaman Porang dan sudah menanam 4 hektar Porang. Kami mencoba memberikan edukasi kepada masyarakat untuk menguatkan ekonomi melalui perkebunan,”urainya.

Tak hanya itu, AKBP Hendra juga menjelaskan, Polres juga belajar bagaimana membudidaya tanaman Geronggang, yang bisa menggantikan tanaman Mangrove. Karena, mayoritas di Pulau Bengkalis, untuk membangun bangunan di sini banyak menggunakan kayu Mangrove, untuk cerocok. Sehingga dengan adanya tanaman Geronggang dapat dimanfaatkan sebagai pengganti Mangrove.

“Ini upaya kami menjaga dan melestarikan Mangrove agar terhindar dari pembabatan Mangrove, secara besar-besaran. Daerah kita merupakan daerah kepulauan, kita akan mencoba mengembangkan wisata mancing, seperti ketahui masyarakat banyak yang hoby mancing,"katanya.(ra)

Berita Lainnya

Index