Bupati Meranti H. Muhammad Adil Gelar Apel Kesiapsiagaan Bencana

Bupati  Meranti H. Muhammad Adil Gelar Apel Kesiapsiagaan Bencana

MERANTI, RIAUREVIEW.COM --Bersiap menghadapi bencana Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti H. Muhammad Adil, SH. gelar apel pagi kesiapsiagaan bencana di halaman Kantor Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti, Jalan Dorak Selatpanjang, (8/11/2021).

Turut hadir dalam apel  Wakil Bupati Kepulauan Meranti, Ketua DPRD Kepulauan Meranti, Kapolres Kepulauan Meranti, Kajari Kepulauan Meranti, Danlanal Dumai/Danpos TNI AL, Dandim 0303 BKS, Danramil Tebing Tinggi, Pengadilan Negeri Bengkalis, Ketua Pengadilan Agama Kepulauan Meranti, Sekretaris Daerah Kepulauan Meranti, para staf ahli Bupati Kepulauan Meranti, para asisten Setda Kepulauan Meranti, Kemenag Kepulauan Meranti, seluruh kepala OPD Kepulauan Meranti, KSOP Kepulauan Meranti, Kalapas Selatpanjang, Bea Cukai, Imigrasi, Silva, Koprasi Harmonis, PT  EMP, RSL NSP, dan peserta apel.

Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti H. Muhammad Adil, SH. dalam sambutannya menyampaikan  "Apresiasi setinggi-tingginya atas terlaksananya apel kesiapsiagaan tanggap bencana di Kabupaten Kepulauan Meranti. Kemudian juga  mengimbau kepada semua pihak untuk bersedia meluangkan waktu untuk menyelenggarakan pelatihan kesiapsiagaan bencana sesuai situasi, kondisi, dan potensi ancaman, melalui latihan-latihan secara berkala tersebut": Sambut Bupati.

"Masyarakat dapat lebih siap, siaga, dan memiliki pengetahuan yang memadai dalam menghadapi bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi serta masyarakat dapat mengidentifikasi titik evakuasi dan perlindungan yang dinilai paling aman sehingga pada akhirnya akan meminimalisir terjadinya korban". Sambut Bupati lagi.

Bupati juga menyampaikan bahwa "berdasarkan SK Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 903 Tahun 2016 tentang Kawasan Hutan Provinsi Riau, Luas kawasan hutan di Kabupaten Kepulauan Meranti adalah seluas 263.651,65 Hektar, atau sekitar 72.5 % dari total luas wilayah Meranti, sedangkan dari total luas kawasan hutan tersebut, baru sekitar 50% yang sudah di kelola oleh pemegang ijin, sedangkan 50% sisanya belum ada pemegang ijin sehingga menjadi daerah rawan kebakaran hutan dan lahan". Ungkap Bupati.

Beliau juga menambahkan bahwa  "pantai di Kabupaten Kepulauan Meranti sepanjang 132 KM yang berhadapan langsung dengan Selat Malaka, dimana diketahui bersama bahwa ombak dari selat malaka terkenal dengan gelombang tingginya sehingga daerah tersebut menjadi daerah rawan abrasi". Tambahnya.

Untuk itu, Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti "mengajak seluruh lapisan masyarakat dan semua pihak terkait dalam hal kesiapsiagaan, bersama-sama berupaya semaksimal mungkin meningkatkan partisipasi dan peran aktif komunitas dan masyarakat dalam upaya penanggulangan bencana terutama penanggulangan bencana karhutla dan abrasi". Ajaknya.

Bupati juga berharap "apel kesiapsiagaan pada hari ini dapat meningkatkan kesadaran seluruh elemen masyarakat terhadap musibah bencana yang juga menjadi ancaman baik bagi stabilitas pemerintah daerah maupun nasional", harapnya. (Sp)

Berita Lainnya

Index