Pemangku Kepentingan di Riau Bersinergi Wujudkan Pendidikan Berkualitas

Pemangku Kepentingan di Riau Bersinergi Wujudkan Pendidikan Berkualitas
Pertemuan Pemangku Kepentingan Program PINTAR Tanoto Foundation Provinsi Riau, Kamis (9/12/2021).(FOTO)

PEKANBARU, RIAUREVIEW.COM —Pendidikan berkualitas merupakan salah satu dari 17 tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang disepakati secara global dan nasional, yang secara umum bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan.

Selain itu untuk menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, menjaga kulaitas lingkungan hidup serta pembangunan yang menjamin keadilan dan terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga peningkatan kualitas hidup dari satu generasi ke generasi selanjutnya.

Meski masih terdapat beberapa tantangan dalam mewujudkannya sebagaimana tujuan poin 4 SDGs, namun terdapat berbagai peluang untuk mengatasi persoalan dan akar masalah menuju pendidikan berkualitas.

Beberapa tantangan sekaligus peluang untuk menggenjot pendidikan berkualitas di provinsi Riau tersebut terlihat dari paparan yang disampaikan para stakeholder kabupaten dan propinsi dalam Pertemuan Pemangku Kepentingan Program PINTAR Tanoto Foundation Provinsi Riau, Kamis (9/12).

Tema pertemua Bersinergi Dalam Mencapai Target SDGs Tujuan 4; Pendidikan Berkualitas, dibuka oleh Plt kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau Dr. Eng, Yusri, S.Pd, ST, MT.

Dalam sambutannya, menyampaikan pertemuan yang difasilitasi lembaga filantropi ini sangat strategis untuk menggenjot tujuan 4 SDGs.

“Kontribusi Tanoto Foundation dalam kegiatan meningkatkan kualitas pendidikan di Provinsi Riau hasilnya sudah dapat dirasakan. Oleh karena itu, pertemuan ini sangat penting untuk saling memperkuat dan bersinergi dalam mengatasi masalah yang dihadapi terkait dengan pendidikan,” ujarnya.

Ditambahkan, dalam rencana strategis Dinas Pendidikan Provinsi Riau 2019-2024 dikemukakan masalah pokok pendidikan yaitu masih rendahnya kualitas tenaga pendidikan dan kependidikan. Karena itu, arah kebijakannya adalah meningkatkan kompetensi dan kualifikasi bagi tenaga pendidik.

“Akar masalah lainnya adalah media pembelajaran siswa belum terpenuhi sehingga diperlukan peningkatan sarana dan meningkatkan proses pembelajaran,” tambahnya.

Sementara itu narasumber Bappeda Propinsi Riau, Ihsan, ST, mengungkapkan pertemuan ini sangat strategis dalam memperkuat sinergitas dan kolaborasi para pemangku kepentingan dalam mencapai target SDGs terutama pada tujuan 4 yaitu pendidikan berkualitas.

“Pelaksanaan SDGs tidak hanya menjadi kewajiban pemerintah, tetapi harus melibatkan pemangku kepentingan lainnya, seperti organisasi filantropi dan bisnis, organisasi masyarakat sipil, serta akademisi dan pakar,” ujarnya.

Target SDGs Mitra Program PINTAR

Dalam pertemuan tersebut, tim pemangku kepentingan yang terdiri dari unsur Dinas Pendidikan Kabupaten, Kementerian Agama, dan Bappeda di masing-masing kabupaten mitra Program PINTAR yaitu Kota Pekanbaru, Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis, dan Kabupaten Siak, memberikan pemaparan terhadap target untuk mewujudkan Pendidikan Berkualitas.

Kepala Bappeda Siak Wan Muhammad Yunus memaparkan target SDGs untuk Pendidikan Berkualitas pada tahun 2030, dapat dicapai dengan memperhatikan kemampuan literasi dan numerasi siswa saat ini.

“Proporsi anak-anak remaja pada kelas 4 dan 6 SD dan 9 SMP yang mencapai standar kemampuan minimum dalam membaca dan matematika perlu ditingkatkan. Selain itu, Angka Partisipasi Kasar SD/MI/sederajat perlu ditingkatkan,” ujarnya.

Sementara itu, tim Pemangku Kepentingan Dinas Pendidikan Kota Dumai Drs. Sarwono, M.Pd, menegaskan arah kebijakan untuk mencapai tujuan SDGs adalah menfasilitasi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan untuk meningkatkan kualifikasinya. Selain itu pemantauan pelaksanaan kurikulum secara berkesinambungan.

Pemangku Kepentingan dari Kabupaten Bengkalis disajikan Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis Agusilfridimalis, akan menerapkan hasil Assessemen Kompetensi Minumun yang dilakukan pada November 2021 untuk sebagai media untuk mengukur kemampuan literasi dan numerasi siswa.

“Ada dua survei yang digunakan, yaitu survei karakter untuk mengukur kembang siswa secara holistic, tidak hanya kognitif, serta survei lingkungan belajar, yaitu mengukur iklim kelas dan sekolah yang mendukung kegiatan belajar,” ujarnya.

Sedangkan stakeholder Kota Pekanbaru dipaparkan Hj. Nurbaiti, M.Pd, menguraikan ada 4 tantangan dalam mewujudkan Pendidikan Berkualitas, yaitu pertama, belum terpenuhinya kebutuhan pendidik terutama pada Sekolah – Sekolah Negeri, kedua, belum meratanya sebaran satuan pendidikan untuk jenjang SMP Negeri dalam menunjang sistem Zonasi.

Ketiga, Belum tersedianya prasarana dan sarana belajar yang dibutuhkan satuan pendidikan dalam upaya peningkatan mutu peserta didik  dan keempat, Belum memadai pendanaan pendidikan  untuk menunjang mutu pembelajaran, baik untuk peningkatan kompetensi pendidik atau peserta didik.

Dukungan LPTK dan LPMP

Untuk menggenjot tercapainya SDGs tersebut, setidaknya ada dua Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK) di Riau yang akan terus bersinergi dengan kabupaten untuk mempercepat pendidikan berkualitas, yaitu FKIP UNRI dan Fakultas Tarbiyah UIN Suska Riau.

“FKIP Unri akan membantu kabupaten kota untuk mencapai target SDGs dengan Program PLP, PPL atau PPG, selain itu MBKM, Kampus Mengajar, dan Sekolah Penggerak,”ujar Wakil Dekan FKIP UNRI Prof. Jimmi Copnady, M.Si .

Selain LPTK, terdapat lembaga penjaminan mutu pendidikan (LPMP) Provinsi Riau juga berkomitmen mendukung kabupaten kota mencapai target SDGs dengan berbagai cara.

“Kami mengadakan Sosilisasi Penguatan Literasi dan Numerasi disekolah (Daring), Memantau pelaksanaan AN, Memfasilitasi pelaksanaan AN, Menyediakan narasumber untuk persiapan AN, Memfasilitasi sekolah dalam memanfaakan hasil AN (Profil dan Rapor Pendidikan sebagai dasar perencanaan berbasis data untuk peningkatan mutu sekolah, “ ujar Zuriati SS, M.Ed dari LPMP.

Sebagai upaya ketercapaian target SDGs tersebut, Program PINTAR telah memberikan dukungan teknis mulai dari pelatihan, pendampingan, dan membantu percepatan vaksinasi serta perangkat thermogun, handwashing bagi sekolah mitra di Riau, hingga penyediaan layanan platform e-learning https://pintartanoto.id/  yang bisa diakses pemangku kepentingan lainnya.

“Sistem Manajemen Pembelajaran berbasis Moodle dengan fitur-fitur beragam dan menarik , Akses kapan saja, di mana saja, Pembelajaran mandiri didukung desain intuitif,” Ujar Koordinator Tanoto Foundation Riau Dendi Satria Buana, menutup pertemuan.(rilis)

Berita Lainnya

Index